Surabaya (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya memastikan telah menyesuaikan jadwal keberangkatan jamaah di tiap kelompok terbang (kloter) berdasarkan syarikah pada pelayanan pemberangkatan gelombang kedua yang dimulai hari ini.
"Manifes kloter jamaah berdasarkan syarikah ini memenuhi permintaan Pemerintah Arab Saudi," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo saat dikonfirmasi, Sabtu.
Syarikah adalah mitra resmi pemerintah Arab Saudi dari pihak swasta yang bertugas memberikan layanan kepada jamaah terkait akomodasi, konsumsi, transportasi dan pergerakan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci yang sejak tahun 2022 menggantikan pelayanan oleh muassasah besutan otoritas negeri penghasil minyak tersebut.
Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Arab Saudi hanya bermitra dengan satu syarikah yang melayani berbagai keperluan jamaah di Tanah Suci. Sehingga ketika kloter jamaah yang sejak era muassasah manifesnya selalu disusun berdasarkan asal daerah kabupaten/ kota tidak terjadi masalah.
Namun menurut dia, menjadi masalah ketika musim haji tahun ini Pemerintah Arab Saudi menggandeng sebanyak delapan syarikah dan PPIH Embarkasi Surabaya tetap menyusun manifes kloter berdasarkan daerah kabupaten/ kota asal jamaah pada pemberangkatan ke Tanah Suci gelombang pertama sepanjang tanggal 1 hingga 16 Mei lalu.
Terkendala perlu waktu lama bagi delapan syarikah tersebut untuk mencari jamaah yang akan didampinginya di setiap kloter yang tiba di Tanah Suci sehingga sehingga menghambat proses perjalanan ibadah haji.
Baca juga: Tiba di Makkah, jamaah haji Indonesia dapat hadiah Al Quran
Baca juga: PPIH Makassar terbangkan JCH Papua Barat dan Sulsel ke Arab Saudi
Sugiyo menjelaskan, Pemerintah Arab Saudi pada 8 Mei lalu menerbitkan peraturan agar manifes kloter jamaah disusun berdasarkan syarikah.
"Sejak itu Jawa Timur sudah menggunakan sistem syarikah pada kloter 22 dan sampai hari ini. Setelah berangsur-angsur jamaah telah disesuaikan dengan syarikah-nya dan sekarang sudah bisa berjalan dengan normal kembali," ujarnya.
Berbeda dengan jamaah calon haji pemberangkatan gelombang pertama, yaitu kloter 1 hingga 50 pada 1 - 16 Mei lalu, yang pesawatnya mendarat di Madinah. Jamaah yang tergabung dalam gelombang kedua, yaitu kloter 51 hingga terakhir 97, yang dijadwalkan bertahap 17 - 31 Mei 2025 langsung memakai busana ihram, serta disarankan terlebih dulu membaca niat miqat sejak dilepas dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
"Karena pesawatnya dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo akan mendarat di Jeddah dan langsung disambung perjalanan darat menuju Mekkah, yang hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Jadi sudah tidak ada waktu lagi untuk berganti pakaian ihram setibanya di Jeddah," tutur Sugiyo.
Baca juga: 103 ribu calon haji gelombang pertama telah tiba di Madinah
Baca juga: Kepala BPH RI lepas keberangkatan 393 calon haji Aceh kloter pertama
Baca juga: Gubernur Jambi lepas 445 calon haji tergabung dalam kloter 16
Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nashrullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025