Makassar (ANTARA) - Ratusan siswa Sekolah Rakyat (SR) mengawali aktivitas sekolah dengan pemeriksaan kesehatan gratis di tiga titik Kota Makassar, Senin.
Kepala Sentra Wirajaya Makassar, UPT Kementerian Sosial RI Nur Alam menyebut bahwa pemeriksaan kesehatan gratis dianggap penting karena SR berbasis sekolah asrama (boarding school) sehingga sangat perlu adanya upaya mencegah terjadinya penularan penyakit.
"Pemeriksaan kesehatan gratis ini penting untuk mengetahui atau mengantisipasi penyakit menular. Semua harus diperiksa terlebih dahulu terkait riwayat penyakit siswa," ujarnya.
Alam juga menegaskan jika didapati adanya penyakit tertentu yang bisa menular, maka perlu adanya tindakan lanjut untuk mengobati calon siswa, namun bukan berarti menggugurkan.
Baca juga: Pelajar Sekolah Rakyat di Kota Malang menjalani tes kesehatan
Baca juga: Pemkot jemput bola isi kuota sekolah rakyat SD dan SMP di Kota Serang
Menggunakan konsep asrama, 150 siswa yang diterima terdiri dari 100 laki-laki dan 50 perempuan. Mereka akan memperoleh fasilitas penuh yang dibiayai oleh Kementerian Sosial selama pendidikan guna memutus rantai kemiskinan yang dibagi dalam dua kategori, yakni miskin dan miskin ekstrem.
Selama menempuh pendidikan, ratusan siswa mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari, dua kali snack, serta perlengkapan sekolah seperti seragam dan alat tulis secara gratis.
Sementara terkait dengan kurikulum, Alam menyebut tetap menggunakan kurikulum nasional dengan tambahan pendidikan karakter kepada para siswa. Maka dari itu, melalui SR sementara yang ditempatkan di Gedung Sentra Wirajaya Makassar, disiapkan 13 orang tenaga pengajar, termasuk kepala sekolah, wali kelas dan wali asrama.
"Kita juga siapkan ekstrakurikuler, dilengkapi dengan berbagai jenis keterampilan olahraga dan farming, serta disesuaikan minat bakat siswa masing-masing," ujarnya.
Tiga lokasi sementara dengan masing-masing jenjang pendidikan yakni jenjang SMP di Sentra Wirajaya Makassar, di Balai Besar Pendidikan dan di Pelatihan Kesejahteraan Sosial Makassar serta di Gedung BPSDM Sulsel untuk jenjang SMP dan SMA. Setiap lokasi ini menerima 150 siswa yang akan dibagi menjadi enam rombel (rombongan belajar).
Sementara di area Sulawesi Selatan, sebanyak 15 titik Sekolah Rakyat juga memulai aktivitas sekolah dimulai 14 Juli ini.*
Baca juga: Menko IPK: Sekolah rakyat sarana untuk putus rantai kemiskinan
Baca juga: Menko PM tegaskan Sekolah Rakyat siap kembangkan beragam minat siswa
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.