Siswa Sekolah Rakyat Handayani tes kesehatan sebelum masuk asrama

2 months ago 16

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Handayani Jakarta Timur menjalani pemeriksaan kesehatan yang merupakan bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebelum masuk asrama.

"Tes kesehatan merupakan salah satu rangkaian MPLS, sifatnya wajib sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar dan aktivitas di asrama," kata Kepala Sekolah Rakyat Handayani Jakarta Timur, Regut Sutrasto di Jakarta Timur, Senin.

Pemeriksaan dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan seluruh siswa dalam kondisi sehat sebelum memulai proses belajar-mengajar secara intensif.

Tes kesehatan ini mencakup pemeriksaan potensi siswa dan deteksi penyakit fisik yang mungkin diderita anak.

Jika ditemukan siswa yang mengalami gangguan kesehatan, termasuk penyakit kronis atau gangguan lainnya, maka akan dilakukan penanganan terlebih dahulu sebelum mereka diizinkan masuk ke asrama.

Baca juga: Orang tua senang Sekolah Rakyat bantu ringankan biaya pendidikan

Kalau ada yang sakit, akan disembuhkan dulu. "Tidak boleh langsung masuk ke asrama. Kalau hanya masalah gigi, akan disarankan untuk berobat ke Puskesmas dan nanti ada tindak lanjutnya," ujar Regut.

Salah satu siswa Sekolah Rakyat Handayani bernama Herlina Putri mengaku senang bisa ikut cek kesehatan gratis.

"Aku senang aja ikut cek kesehatan jadi akan aku bisa tau aku sehat atau ada sakit. Tadi cek kesehatannya tidak sakit tapi aku takut aja sedikit," kata Herlina.

Herlina berharap, cek kesehatan yang dia jalani bisa membuat dirinya lebih menjaga kesehatan. "Aku mau lebih sehat aja, jaga makanan, jajanan, jadi aku bisa belajar," katanya.

Hari ini, pembukaan MPLS bagi siswa baru di Sekolah Rakyat juga dilakukan serentak di 62 lokasi lainnya di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 lokasi lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025.

Baca juga: Belum ada pergub tapi sekolah swasta gratis di Jakarta sudah berjalan

Total terdapat 100 lokasi rintisan Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada Tahun Ajaran 2025/2026.

Selama MPLS, selain pengenalan lingkungan sekolah, para siswa juga akan menjalani cek kesehatan gratis, kedisiplinan, tes talenta DNA hingga pengenalan kartu siswa.

Adapun Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.

Baca juga: Ini langkah Disdik DKI ciptakan MPLS yang aman dan bebas kekerasan

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |