Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kepala pemandu bakat timnas Indonesia, Simon Tahamata, mengkritik keputusan PSSI untuk memainkan pertandingan-pertandingan timnas Indonesia di luar Jakarta.
“Lalu, kita bermain di sini di Jakarta, daripada di, di mana kalian bermain? (Sidoarjo, Jawa Timur). Di sini adalah rumah kita. Kita harus bermain di GBK. Itu adalah stadion yang bagus. Karena saya menyaksikan di televisi tidak banyak penonton yang hadir. Tidak terjual habis. Di sini selalu habis. Dan, bagaimana masyarakat Indonesia bereaksi terhadap pemain, itu sangat mengagumkan. Lihat, apa yang terjadi (merinding), Anda lihat? Anda tahu yang saya maksud? Jangan bermain di tempat lain,” kata Simon saat ditemui seusai menyaksikan pertandingan final Nusantara Open 2025 di lapangan Garudayaksa, Kabupaten Bekasi, Kamis.
Simon lantas membandingkan penampilan timnas Belanda, yang selalu hanya tampil di Amsterdam atau Feyenoord.
“Main di Ajax Amsterdam atau Feyenoord Rotterdam. Itu juga sama di sini. Saya katakan mereka harus membuat keputusan. Mainkan laga besar di sini dan laga persahabatan di luar seperti Medan, Bali, Maluku, tidak-tidak Maluku. Saya minta maaf. Itu bisa membantu tim. Ketika mereka bermain di sini, sangat, sangat bagus. Saya senang, sangat senang,” lanjut dia.
PSSI belakangan memilih untuk menggelar pertandingan-pertandingan timnas di luar Jakarta. Sebelum menjadwalkan memainkan FIFA Match Day di Surabaya pada September, PSSI memainkan pertandingan-pertandingan Piala Kemerdekaan di Sumatera Utara.
Timnas U23 juga memainkan laga-laga kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Vanenburg: Jika tak bisa kalahkan Makau, kita dalam masalah besar
Baca juga: Gerald Vanenburg soroti kinerja lini serang timnas U-23 Indonesia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.