Simak perbedaan TOEFLdanIELTS berikut ini

11 hours ago 7

Jakarta (ANTARA) - Memilih antara TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) merupakan langkah awal yang krusial bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan, bekerja, atau bermigrasi ke negara berbahasa Inggris. Meskipun keduanya bertujuan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, terdapat sejumlah perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui sebelum menentukan pilihan.

Definisi dan tujuan penggunaan

TOEFL dan IELTS adalah dua tes kemampuan bahasa Inggris standar internasional yang paling banyak diakui di dunia. TOEFL umumnya lebih diterima oleh institusi pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan Kanada. Sebaliknya, IELTS lebih banyak digunakan di negara-negara seperti Inggris, Australia, Selandia Baru, dan juga diakui secara luas oleh lembaga imigrasi serta institusi pendidikan di negara-negara persemakmuran Inggris.

Perbedaan format dan durasi

Kedua tes ini memiliki struktur ujian yang terdiri dari empat komponen utama: membaca (reading), mendengarkan (listening), menulis (writing), dan berbicara (speaking). Namun, terdapat perbedaan mencolok dalam format dan durasi pelaksanaannya.

Tes TOEFL biasanya berlangsung selama tiga jam 30 menit dan dilakukan sepenuhnya secara digital (berbasis komputer). Dalam pelaksanaannya, TOEFL menggunakan Bahasa Inggris versi Amerika, dan sebagian besar soal disajikan dalam bentuk pilihan ganda.

Baca juga: Ingin tes TOEFL? Ini 5 rekomendasi lembaga yang bisa menjadi pilihan

Sementara itu, IELTS berlangsung selama dua jam 45 menit. Salah satu ciri khas IELTS adalah fleksibilitasnya dalam menerima berbagai ragam aksen Bahasa Inggris, termasuk dari Inggris, Australia, Kanada, maupun Amerika. Tes ini terdiri dari dua versi, yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training, yang disesuaikan dengan tujuan peserta—baik untuk studi akademik maupun keperluan imigrasi atau pekerjaan.

Sistem penilaian

Dalam hal penilaian, TOEFL menggunakan sistem skor berbasis komputer dengan total skor maksimum 120. Masing-masing dari empat bagian dinilai dengan skor maksimal 30.

Sedangkan IELTS menilai setiap bagian tes dengan skor band antara 0 hingga 9. Skor akhir adalah rata-rata dari keempat bagian tersebut, dengan hasil akhir juga dalam skala 0–9. Perbedaan sistem penilaian ini membuat calon peserta perlu menyesuaikan diri dengan format penilaian yang dirasa lebih sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Baca juga: Daftar 7 beasiswa pendidikan S1-S3 di Jepang, ada tanpa tes TOEFL

Jenis dan pilihan tes

TOEFL memiliki dua jenis utama, yakni TOEFL iBT (Internet-based Test) dan TOEFL PBT (Paper-based Test). TOEFL iBT lebih umum digunakan karena dapat diakses secara daring dan tersedia di banyak negara. Sebaliknya, TOEFL PBT kini semakin jarang ditawarkan dan hanya tersedia di wilayah tertentu.

Di sisi lain, IELTS terdiri dari dua varian yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training. IELTS Academic ditujukan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke universitas atau institusi pendidikan tinggi. Sementara IELTS General Training diperuntukkan bagi individu yang hendak bekerja atau menetap di negara-negara berbahasa Inggris.

Memilih tes yang tepat

Pemilihan antara TOEFL dan IELTS sebaiknya didasarkan pada tujuan utama penggunaan sertifikat bahasa tersebut. Jika Anda berencana untuk menempuh pendidikan di universitas di Amerika Serikat atau Kanada, TOEFL seringkali menjadi pilihan yang direkomendasikan. Namun, jika tujuan Anda adalah imigrasi, pekerjaan, atau studi di Inggris, Australia, atau negara-negara persemakmuran, maka IELTS cenderung lebih relevan.

Baca juga: Syarat TOEFL pada tes instansi pemerintah-swasta dinilai diskriminatif

Baca juga: MK tegaskan syarat TOEFL di tes kerja bukan diskriminasi

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |