Jakarta (ANTARA) - PT Astra Auto Digital (SEVA) yang merupakan platform digital untuk pengajuan pembelian dan pembiayaan (kredit) mobil dari Astra meyakini penjualan untuk kendaraan bekas masih memiliki potensi yang cukup baik di tahun 2025.
Menurut Product and Growth Division Head Seva, David Thamrin ketika harga kendaraan baru memiliki kenaikan harga, konsumen dengan ekonomi yang teratas dan memiliki kebutuhan akan mobilitas yang lebih nyaman akan menyasar segmen kendaraan bekas.
“Ketika harga mobil baru trendnya naik-naik terus, konsumen yang memang secara daya belinya ada keterbatasan, akhirnya mereka berlari ke mobil bekas sebenarnya,” kata David Thamrin di Jakarta, Kamis (6/3).
Sehingga, pada tahun ini tren penjualan kendaraan mobil bekas juga memiliki peluang yang besar untuk menarik perhatian konsumen otomotif Tanah Air. Hal tersebut dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak begitu positif baik Indonesia maupun global.
Baca juga: Tanda-tanda mobil bekas pernah terendam banjir
Tren positif dari penjualan kendaraan di ekosistem Astra memang menunjukkan hasil yang positif di tahun lalu. Hal tersebut dibenarkan oleh David, di mana OLX telah menyatakan terdapat pertumbuhan untuk penjualan kendaraan bekas.
“Kalau di ekosistem Astra sendiri, teman-teman OLX memang mention bahwa ada peningkatan untuk penjualan mobil bekasnya,” ujar dia.
Seva sendiri, yang baru memulai menjalankan bisnis kendaraan bekas juga merasakan hal yang sama dengan OLX yang memang fokus pada segmen tersebut. Hanya saja, capaian yang didapatkan masih belum begitu besar dibandingkan oleh OLX.
“Cuma kalau di Seva, karena kita juga baru mulai masuk ke mobil bekas dan kita ada kerja sama dengan setir kanan di Astra Ecosystem juga. Sebenarnya kita bilang cukup baik, tapi masih kecil langkahnya kalau di Seva,” ucap dia tanpa menyebutkan angka pasti dari capaian penjualan mobil bekas.
Baca juga: Simak kembali warta soal harga mobil bekas, risiko terapi dermaroller
Untuk menangkap tren yang cukup baik di segmen kendaraan bekas pada tahun ini, pihaknya mengklaim akan lebih bersungguh-sungguh karena memiliki potensi yang cukup besar.
"Memang fokusnya tahun lalu masih di mobil baru dan mungkin tahun ini kita sebenarnya mau coba gedein yang used car. Kerana kita lihat ada potensi di situ,” tutur dia.
Sementara itu, penjualan kendaraan baru menurut data yang dibagikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) pada tahun 2024 mencapai 865.723 unit atau 13,9 persen pada segmen wholesales.
Sementara pada ritel sales, Gaikindo mencatat penjualan hanya sebanyak 889.680 unit, hal tersebut juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 998.059 unit dan turun sebanyak 10,9 persen.
Baca juga: Kenaikan PPN diperkirakan berpengaruh pula pada harga mobil bekas
Baca juga: Penjual mobil seken ada yang was-was jual mobil listrik bekas
Baca juga: Mobil bekas diminati generasi milenial menurut Carro
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025