Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memperluas fokus hilirisasi ke komoditas kelapa dan kakao untuk menumbuhkan industri rumah tangga dan UMKM, setelah strategi penciptaan permintaan domestik di kelapa sawit berjalan efektif.
"Visi BPDP adalah mengoptimalkan kelapa dan kakao dengan mendorong tumbuhnya industri kecil dan menengah di masyarakat, mulai dari minyak kelapa, gula kelapa, hingga produk turunan bernilai ekspor,” ujar Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir BPDP Mohammad Alfansyah dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam forum Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, Alfansyah mengatakan hilirisasi kelapa dan kakao dapat menumbuhkan industri kecil dan menengah melalui pemanfaatan nilai tambah minyak kelapa, gula kelapa, hingga produk-produk turunan lainnya. Dengan begitu, kata dia, ekonomi lokal akan lebih berdaya dan penyerapan tenaga kerja meningkat
Menurut Alfansyah, pangsa pasar internasional untuk produk turunan kelapa dan kakao masih terbuka lebar sehingga layak dioptimalkan oleh berbagai komunitas usaha dan juga usaha skala koperasi.
Strategi hilirisasi ini bertumpu pada pedoman yang sama ketika BPDP mengembangkan industri kelapa sawit.
Alfansyah mengatakan sejak 2015, BPDP memfokuskan strategi pada penciptaan permintaan domestik, terutama untuk sawit, yang dinilai efektif menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
“Strategi kami adalah menciptakan permintaan di dalam negeri agar petani tetap memperoleh harga yang kompetitif. Kini, harga yang diterima petani sawit terus mencatatkan rekor hampir setiap bulan,” ujarnya.
Menurut dia, pemanfaatan energi berbasis kelapa sawit sejauh ini telah menjadi penopang utama transisi energi nasional.
Selain pembiayaan hilirisasi, BPDP menekankan penguatan SDM melalui program vokasi hingga sarjana bagi lebih dari 9.000 mahasiswa agar sektor perkebunan memiliki talenta muda yang kompeten serta inovatif.
Dari sisi keberlanjutan, BPDP memperkuat riset dan pengembangan (R&D), promosi dan penguatan regulasi ekspor untuk mengimbangi kampanye negatif terhadap sawit dan memastikan standar berkelanjutan juga terus diterapkan.
"Kami sadar kampanye negatif terhadap sawit masih sering terjadi. Karena itu, BPDP memiliki peran penting untuk mengimbangi narasi global dengan fakta bahwa produk sawit kita adalah energi terbarukan yang berkelanjutan dan bernilai tinggi,” kaya Alfansyah.
Dengan adanya hilirisasi, pengembangan SDM, serta dukungan riset, diharapkan sektor perkebunan Indonesia dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus penyokong kesejahteraan masyarakat.
“Semua yang kami lakukan pada akhirnya adalah untuk memastikan bahwa perkebunan Indonesia tidak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga penopang kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” ujar dia.
Baca juga: Pemerintah pacu kompetensi SDM sawit untuk penuhi kebutuhan industri
Baca juga: BPDP: Pemanfaatan biochar tankos sawit tekan penggunaan pupuk kimia
Baca juga: BPDP siap beri pendampingan UKMK sawit tembus pasar ekspor
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.