Sering Bau Sampah di Rumah? Coba Cara Ini Agar Aroma Tak Sedap Dapat Teratasi

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Bau sampah di rumah itu seperti tamu tak diundang yang datang diam-diam lewat lubang kecil, awalnya samar, lalu menjalar ke setiap sudut dapur dan ruang tengah sampai membuat kita sering menutup hidung ketika lewat.

Masalah bau ini seringkali bukan hanya soal “bau” semata, melainkan tanda bahwa ada sampah organik yang cepat membusuk, wadah yang jarang dibersihkan, atau kombinasi kelembapan dan suhu hangat yang mempercepat kerja bakteri. Jadi solusinya harus mencari penyebabnya, bukan sekadar menutupi aromanya dengan wewangian.

Menurut dlhindonesia.id tempat sampah bau timbul karena sampah organik yang mengurai dan menjadi tempat berkembangnya bakteri serta mikroorganisme, terutama saat suhu hangat mempercepat pembusukan. Kondisi basah atau adanya sisa makanan berlemak akan memperparah situasi, dan wadah yang jarang dibersihkan hanya jadi reservoir bau yang sulit hilang. Bau Sampah di Rumah

Cara Praktis Mengatasi Bau Sampah di Rumah

1. Buang sisa makanan organik secara teratur dan manfaatkan disposal bila memungkinkan

Buang sisa makanan yang gampang membusuk lebih sering, idealnya setiap hari untuk dapur yang sering memasak. Karena semakin lama dibiarkan, semakin kuat baunya. Kalau rumah punya food waste yang banyak, pertimbangkan membekukan sisa beraroma kuat (misal tulang dan kulit ikan) lalu keluarkan pada hari sampah supaya tidak mengurai di dalam tong.

2. Taburkan baking soda di dasar tempat sampah

Baking soda adalah pembersih dan penyerap bau yang murah dan efektif. Taburkan lapisan tipis di dasar tong atau di atas sampah sebelum memasukkan kantong, dan ganti setiap beberapa hari. Baking soda membantu menetralkan asam dan molekul bau sehingga tidak sekadar menutup aroma sementara tetapi mereduksi penyebabnya.

3. Gunakan arang untuk menyerap bau

Arang punya kemampuan menyerap bau dan kelembapan lebih baik dibanding sebagian besar bahan lain. Cukup letakkan beberapa potong arang di dalam kantong kain kecil atau wadah berlubang di dekat tempat sampah, diganti setiap 1–2 bulan, dapat menurunkan intensitas bau secara signifikan terutama di area dapur.

4. Bersihkan wadah dengan cuka atau campuran baking soda + cuka secara berkala

Cuka putih bersifat antiseptik ringan dan membantu melarutkan lapisan lemak serta residu yang menempel di dinding wadah. Untuk hasil lebih kuat, taburkan baking soda lalu semprot atau tuang cuka.

5. Gunakan kantong sampah yang kuat dan rapat, atau double-bag untuk sampah basah

Kantong tipis yang mudah sobek akan membuat lindi merembes dan menempel di dasar tong sehingga menambah bau. Untuk sampah dapur yang basah, gunakan kantong grade lebih tebal atau lapisi dua kantong agar aman.

6. Bekukan sampah berbau tajam sampai hari pengambilan sampah

Untuk sisa makanan sangat berbau (misal ikan, daging, tulang), masukkan dulu ke dalam wadah tertutup lalu simpan di freezer sampai hari pembuangan. Langkah sederhana ini mencegah aroma menyebar ke dalam tong dan sangat berguna jika frekuensi pembuangan sampah di lingkunganmu jarang.

7. Pakai sachet pewangi alami (serbuk kopi, kulit jeruk kering, atau essential oil)

Selain solusi penyerap bau, kita bisa menambahkan unsur aromatik alami seperti ampas kopi kering yang disimpan dalam kantong kain, kulit jeruk kering, atau beberapa tetes essential oil pada cotton bud di tutup tempat sampah. Ini dapat memberi aroma segar yang ringan tanpa menutup masalah utama.

8. Pastikan ventilasi dan tata letak tempat sampah tidak di ruang tertutup

Pindahkan tempat sampah menjauh dari sumber panas atau area sirkulasi udara tertutup. Kalau terpaksa di dapur, beri jarak dari kompor dan bukalah jendela atau pasang exhaust kecil agar bau tidak terjebak di satu titik

9. Gunakan produk khusus bila perlu (karbon aktif, deodoran tong, atau pembersih enzimatik)

Untuk kasus bau yang sudah “menetap” ke bahan plastik atau ke seal tong, produk pembersih enzimatik atau insert karbon aktif komersial seringkali lebih efektif daripada bahan rumah tangga. Kalau ingin opsi praktis siap pakai, cari produk yang memang menargetkan bau organik dan enzim pengurai lemak.

Pencegahan Jangka Panjang

1. Jadwalkan pembuangan sampah dan pembersihan tong secara rutin

Tetapkan hari pembersihan (misal seminggu sekali cuci tong dengan sabun+cuka, sela-sela semprot baking soda atau bilas dengan air panas bila memungkinkan) serta kebiasaan membuang sisa makanan setiap hari supaya sumber bau tak punya kesempatan menumpuk.

2. Pisahkan sampah organik untuk dikompos atau diolah

Dengan membuat kompos di rumah (jika memungkinkan) atau menyimpan sampah organik di wadah terpisah yang nantinya untuk diambil oleh layanan kompos.

3. Pilih tempat sampah yang mudah dibersihkan dan berpenutup rapat

Material stainless atau plastik yang halus lebih mudah dibersihkan dibanding plastik kasar. Perhatikan juga mekanisme tutup yang rapat agar udara tak mudah masuk-keluar, sehingga bau tidak mudah menyebar.

4. Simpan bahan berbau kuat (daging) di freezer sebelum dibuang

Kebiasaan sederhana ini mengurangi beban bau pada tong dan amat membantu bila sampah diambil hanya sekali seminggu.

5. Siapkan kit darurat bau: baking soda, cuka, arang, dan semprotan enzimatik

Dengan perlengkapan sederhana di dapur, kamu bisa cepat tangani noda atau rembesan yang menyebabkan bau. Sediakan rak kecil dekat tong berisi bahan-bahan ini agar penanganan jadi cepat dan teratur.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |