Mataram (ANTARA) - Seorang haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, atas nama ST Fatimah Muhamad (58) meninggal dunia setibanya di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, pada Sabtu (14/6) petang akibat komplikasi hipertensi.
Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang, di Mataram, Minggu, mengatakan, almarhumah yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Lombok itu sempat mendapatkan pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, setelah turun dari pesawat.
"Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan akibat kondisi yang didiagnosis mengalami hypertensive emergency. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang di tinggalkan selalu sabar," katanya.
Dengan adanya seorang haji Mataram yang meninggal tersebut, maka jumlah jamaah haji Kloter 3 yang meninggal dunia menjadi tiga orang karena dua di antaranya meninggal di Tanah Suci, sebelum melaksanakan puncak ibadah haji.
"Sedangkan, Fatimah wafat setelah tiba di tanah air," katanya.
Kendati ada musibah tersebut, proses penyambutan jamaah haji Kloter 3 Kota Mataram dari Pemerintah Kota Mataram tetap dilaksanakan di Gedung Bir Ali, Asrama Haji Embarkasi Lombok.
Baca juga: 388 peserta haji Lombok Tengah tiba di Tanah Air Jumat pagi
Jamaah diterima langsung oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bersama jajarannya serta jajaran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram dan Provinsi NTB.
Wali Kota Mataram dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada jamaah atas perjuangan mereka menunaikan rukun Islam kelima.
Wali kota juga menyoroti perubahan sistem pelayanan haji tahun ini, menggantikan sistem sebelumnya menjadi tantangan tersendiri bagi jamaah.
"Kami memahami betapa tidak mudahnya menyesuaikan diri dengan sistem baru tersebut," katanya.
"Namun, semua itu harus dimaknai sebagai ujian dan cobaan untuk menumbuhkan kesabaran serta tawakal kita kepada Allah SWT," ujarnya.
Di sisi lain, Wali Kota Mataram juga mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan semua haji yang wafat agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT serta haji mereka dinilai sebagai haji yang mabrur.
Baca juga: Kemenag: Sebelas haji asal NTB meninggal di Arab Saudi
Wali kota juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelayanan haji tahun ini.
"Kami bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan terus mengevaluasi dan memperbaiki penyelenggaraan haji ke depan, demi kenyamanan dan keselamatan para calon tamu Allah," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025