Medan (ANTARA) - Seorang haji asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara yang tergabung dalam Kloter 10 Embarkasi Medan wafat di Tanah Suci.
"Yang wafat atas nama Hasanah Sarpin (73), haji asal Madina yang tergabung Kloter 10, wafat di Rumah Sakit King Abdul Aziz Makkah," ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Ahmad Qosbi di Medan, Senin.
Hasanah Sarpin dinyatakan wafat oleh tim medis Rumah Sakit King Abdul Aziz Makkah pada Sabtu (7/6) pukul 03.24 waktu Arab Saudi.
Ketua Kloter 10 Embarkasi Medan Marhani melaporkan, almarhumah sempat melakukan umrah wajib di Masjidil Haram, setelah itu ia kemudian tidak sadarkan diri.
"Tim kesehatan Arab Saudi datang dan Hasanah Sarpin dirujuk ke Rumah Sakit King Abdul Aziz. Sempat dirawat intensif sebelum dinyatakan wafat," jelas Qosbi.
Pihaknya juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Hasanah Sarpin.
"Semoga almarhumah diampuni dosanya. Keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran dan keikhlasan," ungkapnya.
Qosbi juga mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) telah memfasilitasi pelaksanaan badal haji dan pengurusan klaim asuransi jiwa almarhumah.
“Untuk klaim asuransi jiwa akan diurus setelah operasional haji tahun ini selesai. Semua jamaah yang wafat mendapat hak-haknya, termasuk badal haji oleh petugas haji Indonesia," katanya.
Data PPIH Embarkasi Medan mencatat sebanyak 8.350 orang yang terdiri atas 8.256 calon haji reguler dan petugas haji 94 orang yang tergabung dalam 24 kloter diberangkatkan ke Tanah Suci sejak 2 hingga 30 Mei 2025.
Sampai hari ini jamaah haji yang wafat asal Provinsi Sumatera Utara berjumlah tiga orang, yakni Adam Chairuddin (51), Kloter 16 Embarkasi Medan asal Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Marsahala Siregar (73) dari Kloter 08 Embarkasi Medan asal Kota Medan, dan Hasanah Sarpin.
Baca juga: PPIH Batam sebut gangguan jantung jadi penyebab utama wafatnya jamaah
Baca juga: Sudah lima calon haji asal Riau wafat di Tanah Suci Makkah
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025