Jakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat (Kanwil DJP Jakpus) mencatat realisasi penerimaan pajak pada semester I-2025 mencapai Rp49,65 triliun atau 44,8 persen dari target.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat Eddi Wahyudi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menyebutkan, kinerja pajak pada periode ini ditopang oleh penerimaan Pengawasan Pembayaran Masa (PPM) sebesar Rp46,94 triliun atau 94,54 persen dari total penerimaan.
Juga, penerimaan Pengawasan Kepatuhan Material (PKM) sebesar Rp2,71 triliun atau 5,46 persen dari total penerimaan.
"Berdasarkan jenis pajaknya, mayoritas jenis pajak utama di Kanwil DJP Jakarta Pusat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan realisasi sejumlah jenis pajak utama yang menunjukkan pertumbuhan positif," katanya.
Ia merinci, realisasi PPh Pasal 21 sebesar Rp12,24 triliun yang berkontribusi 24,7 persen dengan pertumbuhan 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan PPh Pasal 25/29 Badan sebesar Rp8,8 triliun yang berkontribusi 17,7 persen dengan pertumbuhan 6,1 persen yoy.
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemprov DKI berikan diskon pajak BBM 80 persen
Serta PPN Impor sebesar Rp8,29 triliun yang berkontribusi 16,7 persen dengan pertumbuhan 26,4 persen yoy.
Adapun jika mempertimbangkan dampak penerapan "coretax administration system" (CTAS), capaian sepanjang semester pertama 2025 itu menunjukkan pertumbuhan 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
CTAS adalah sistem administrasi perpajakan inti yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengelola seluruh proses administrasi pajak secara terintegrasi dan modern.
Sementara itu, nilai restitusi yang telah dibayarkan mencapai Rp18,16 triliun, naik sebesar 55 persen secara tahunan.
Dari sisi sektoral, mayoritas sektor usaha utama tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan realisasi sejumlah sektor usaha yang menunjukkan pertumbuhan positif.
Baca juga: Keringanan pajak kendaraan di Jakarta hingga 31 Agustus 2025
Kontribusi dominan penerimaan pada Juni diperoleh dari sektor perdagangan sebesar Rp17 triliun dengan kontribusi 34,2 persen dan pertumbuhan 14,9 persen yoy, sektor administrasi pemerintahan sebesar Rp8,85 triliun dengan kontribusi 17,8 persen dan pertumbuhan 36 persen yoy.
"Selanjutnya, sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar Rp4,43 triliun dengan kontribusi 8,9 persen dan pertumbuhan 8,67 persen yoy," kata Eddi.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































