Jakarta (ANTARA) - Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta Selatan memiliki kelas malam untuk menguatkan pendidikan agar anak bisa memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin.
"Kelas malam ini kami akan coba membuat program yang menyenangkan. Jadi, walaupun belajar tapi mereka tidak merasa terbebani," kata Kepala SRMA 10 Margaguna Jakarta Selatan, Ratu Mulyanengsih di temui di Jakarta, Selasa.
Ratu mengatakan kelas malam ini merupakan kelanjutan dari kelas pembelajaran reguler yang dilaksanakan pukul 07.00 hingga 14.30 WIB.
Baca juga: Sekolah Rakyat Margaguna rangkul siswa putus sekolah dapat pendidikan
Nantinya, ada beragam program yang dilaksanakan hingga waktu istirahat, yakni pukul 21.00 WIB.
"Program ini nantinya menguatkan belajar bahasa Inggris, diberi buku bacaan untuk dianalisis, dan seni budaya bagi para siswa," ujarnya.
Untuk mendukung program kelas malam, untuk 100 siswa diberikan empat kelas dan 17 guru mata pelajaran yang tersedia.
Kemudian, ada 11 wali asuh dan dua wali asrama untuk memantau perkembangan siswa.
"Malamnya itu kita mau ngapain aja mungkin mulai dari bercerita, ngobrol, belajar hingga tidur bareng seperti itu. Guru-guru juga menginap yang kelas malam," tambahnya.
Baca juga: Kala anak prasejahtera di Jakarta menyambut Sekolah Rakyat
SRMA 10 Margaguna, Jakarta Selatan, yang berada dalam Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) memiliki luas empat hektare (ha) lebih.
Tersedia fasilitas gratis seperti perpustakaan, pusat kebugaran (gym), studio musik lapangan bulu tangkis hingga voli bisa membuat siswa semangat belajar.
Sebanyak 100 siswa yang diterima terdiri dari 56 laki-laki dan 44 perempuan dengan diberikan fasilitas asrama maksimal empat orang per kamarnya.
Rentang usia para siswa yakni 15-21 tahun dan kebanyakan putus sekolah dengan beragam alasan.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Margaguna ingin terlatih hidup mandiri di asrama
Baca juga: Legislator DKI nilai Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi pendidikan
Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.