Sekolah diminta harus ajarkan siswa kelola sampah program MBG

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin meminta kepada sekolah untuk mulai mengajarkan para siswa cara mengolah sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), agar dapat meminimalkan sampah.

"Mudah-mudahan kepala sekolah bisa mengajak anak-anaknya untuk mengolah sampah," kata Khoirudin di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sampah sisa makan itu jika diolah dengan baik, maka bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitar ataupun ekonomi di antaranya menjadi pupuk kompos.

Untuk itu, kata dia, pihak sekolah yang sudah mendapatkan program MBG juga harus mengedukasi siswa-siswinya agar dapat memanfaatkan sampah yang dihasilkan.

"Tentu sekolah ada tempat pembuangan sampah, nah sampah makanan ini bisa dijadikan pupuk," kata dia.

Baca juga: DPRD DKI: Perlunya gandeng kantin dan UMKM dalam program makan bergizi

Hal senada juga diungkap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino.

Ia harap sisa makanan ini dapat diolah dengan baik sehingga tidak menjadi sampah yang hanya dibuang di tempat pembuangan sampah (TPS).

Ia tak ingin program MBG yang tujuannya baik, sebagai upaya pemenuhan gizi anak, justru menimbulkan masalah sampah. Karena itu, pengolahan sampah sisa makanan harus mulai diajarkan dan diterapkan di seluruh sekolah penerima manfaat MBG.

"Agar ke depan sampah tidak menjadi hal buruk di kemudian hari. Harusnya dari pihak sekolah, jangan menunggu dari pemerintah, tapi kita mulai dari sekolah," katanya.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi pengelolaan sisa makanan dari program MBG dengan fokus pada pengolahan sampah organik sisa makanan.

Baca juga: DPRD DKI tunggu arahan pemerintah pusat terkait MBG selama Ramadhan

"Sampah organik dari dapur SPPG akan kami tangani untuk selanjutnya dibawa ke TPS 3R dan didistribusikan ke penggiat Biokonversi Magot Black Soldier Fly (BSF)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto Selasa (7/1).

Asep mengatakan bahwa dukungan ini mencakup penanganan sampah organik dapur (SOD) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ke sekolah-sekolah.

Semua itu kata Asep, bertujuan memastikan sampah organik dapat dikelola secara efektif dan dimanfaatkan secara optimal.

Ia menegaskan komitmen DLH Jakarta dalam menangani sampah organik yang dihasilkan dari dapur hingga sisa makanan di sekolah.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |