Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sangat khawatir dengan serangan drone baru-baru ini di Port Sudan, titik masuk utama terkait bantuan kemanusiaan ke Sudan, yang berisiko meningkatkan kebutuhan kemanusiaan dan semakin memperumit operasi-operasi bantuan di negara tersebut, demikian ungkap seorang juru bicara PBB pada Kamis (8/5).
"Sekjen PBB memperingatkan bahwa eskalasi besar ini berisiko menimbulkan korban sipil berskala besar dan kerusakan lebih lanjut pada infrastruktur-infrastruktur krusial," tutur Farhan Haq, wakil juru bicara Guterres, dalam sebuah konferensi pers.
Ia mengatakan, Guterres khawatir dengan perluasan konflik ke area yang berfungsi sebagai tempat pengungsian bagi sejumlah besar warga yang mengungsi dari Khartoum, ibu kota negara tersebut, dan area-area lainnya.
Guterres kembali menyerukan penghentian segera permusuhan dan menekankan bahwa dialog merupakan satu-satunya jalan untuk mewujudkan perdamaian yang diinginkan oleh masyarakat Sudan.
Sejak Januari, meningkatnya serangan terhadap pembangkit listrik dan infrastruktur kritis lainnya di seluruh negara itu mengganggu akses warga sipil untuk memperoleh listrik, perawatan kesehatan, air bersih, dan makanan.
Asap mengepul ke udara setelah serangan drone di Pelabuhan Sudan, Sudan Timur, pada 6 Mei 2025. Sudanese Ministry of Culture and Information/Handout via Xinhua
Haq menuturkan Guterres menegaskan kembali bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik harus memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional.
Mereka tidak boleh melakukan serangan langsung terhadap warga sipil dan objek sipil; wajib mengambil segala langkah pencegahan yang memadai untuk menghindarinya, dan dalam hal apa pun, meminimalkan jatuhnya korban sipil yang tidak disengaja; serta wajib mengizinkan dan memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan bagi warga sipil yang membutuhkan.
Guterres menyerukan kepada pihak-pihak itu agar terlibat secara konstruktif dengan mekanisme dukungan mediasi yang sudah ada untuk membantu pihak-pihak tersebut mencapai solusi politik, sembari menggarisbawahi dukungan kontinu PBB dalam menemukan jalan keluar dari krisis ini, ujar jubir tersebut.
Guterres juga kembali menegaskan penghentian segera permusuhan dan menekankan bahwa dialog merupakan satu-satunya jalan untuk mewujudkan perdamaian yang diinginkan oleh masyarakat Sudan, ujarnya.
Pada Selasa (6/5), serangan drone menghantam lokasi-lokasi strategis di Port Sudan, kota pelabuhan Laut Merah di Sudan timur, termasuk bandar udara internasional, hotel di dekat istana kepresidenan sementara, dan pelabuhan ekspor minyak.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2025