Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perwakilan guru penerima kado Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan RI dari Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi sekaligus terima kasih melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Salah satu penerima Bantuan Afirmasi Kualifikasi S-1/D-4 bagi Guru Wasilatun di Jakarta, Kamis, menyampaikan rasa haru karena jerih payahnya mengajar selama 21 tahun di jenjang TK pada akhirnya bisa mendapatkan apresiasi dari pemerintah.
Guru yang mengajar di TK IT Ar Rahman, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat itu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran Kemendikdasmen atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan studi lebih lanjut ke jenjang S-1/D-IV.
“Menjadi guru adalah profesi yang saya inginkan sejak dahulu, saya merasa senang bisa mengajar anak-anak untuk menjadi generasi Indonesia hebat di masa depan. Tentunya, dengan kesempatan ini saya merasa termotivasi dan semangat mengikuti pendidikan tersebut dan menginspirasi para guru lainnya bahwa umur bukan menjadi batasan dalam mengejar ilmu,” ujar Walisatun.
Baca juga: Pemerintah Salurkan Tiga Program Strategis untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru
Sementara itu, guru SD Negeri 3 Batung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat Ermawati juga tidak menyangka kerja kerasnya mendidik para murid selama hampir 30 tahun mengantarkannya menjadi penerima Bantuan Afirmasi Kualifikasi S-1/D-4 bagi Guru.
Baginya, bantuan itu merupakan kesempatan berharga untuk bisa mengembangkan potensi diri.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan ini. Sungguh tak terbayangkan bagi diri saya bisa melanjutkan pendidikan S-1/D-IV ini. Saya bangga negara terus memperhatikan kualitas dan kesejahteraan guru melalui berbagai bantuan dan pelatihan,” kata Erma.
Selain keduanya, apresiasi juga disampaikan oleh salah seorang penerima Bantuan Insentif bagi Guru Non-ASN Teuku Afiandani, yang merupakan guru SMP Negeri 3 Banda Aceh, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Baca juga: Kemendikdasmen minta guru non ASN penerima insentif segera ikut PPG
Menurutnya, bantuan insentif tersebut sangat berharga untuk dirinya guna keperluan sehari-hari menjalani profesi sebagai guru.
“Saya cukup terkejut ketika dalam kegiatan mengajar saya dipanggil ke ruang kepala sekolah, di sana saya diberi info bahwa saya menjadi salah satu penerima bantuan insentif ini. Uang tersebut juga telah saya terima melalui transfer bank beberapa hari lalu, terima kasih untuk pemerintah,” kata Teuku.
Terakhir, penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi Pendidik PAUD Nonformal Yul Fahmi juga merasa sangat dihargai dengan BSU.
Bagi guru PAUD Latifa, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh itu, bantuan tersebut bukan hanya sekadar nominal uang semata, namun menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah untuk para guru PAUD.
Baca juga: Ketua Komisi X DPR apresiasi kado HUT RI bagi tenaga guru
“Kami berharap ke depannya ada kebijakan yang lebih berpihak kepada guru-guru PAUD, kami sangat berterima kasih atas penerimaan BSU ini. Semoga bantuan ini berkembang turun di setiap semester pembelajaran dan menjadi bantuan yang konsisten kami terima untuk penyemangat proses mengajar,” kata Yul Fahmi.
Sebelumnya pada Rabu (6/8), Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan tiga kado Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan RI bagi para guru untuk semakin meningkatkan kinerja mereka sekaligus kualitas pembelajaran.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebutkan tiga kado tersebut ialah insentif bagi guru non-ASN, bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidik PAUD non-formal, serta bantuan afirmasi kualifikasi akademik S-1/D-IV.
“Dengan kado tersebut, para guru sebagai garda terdepan pendidikan diharapkan meningkatkan kinerja dan kompetensi guna meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Mu'ti.
Baca juga: PGRI usul penguatan skema hak guru PPPK setara PNS kepada Komisi X DPR
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.