Sebanyak 933 orang tewas dalam serangan di Sudan pada H1 2025

2 months ago 5

Khartoum (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan nonpemerintah Save the Children pada Kamis (3/7) mengatakan sebanyak 933 orang tewas dalam serangan terhadap fasilitas kesehatan di Sudan selama paruh pertama (H1) 2025.

"Sedikitnya 933 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam 38 lebih insiden selama enam bulan pertama 2025. Ini hampir 60 kali lipat dari jumlah kematian yang dilaporkan pada periode yang sama setahun yang lalu," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Organisasi itu menyebutkan bahwa lebih dari 148 orang terluka dalam serangan terhadap fasilitas kesehatan pada paruh pertama 2025, hampir tiga kali lipat dari jumlah yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.

Pihaknya menambahkan bahwa serangan mematikan tersebut menargetkan klinik, fasilitas kesehatan, rumah sakit besar, ambulans, dan konvoi medis, sementara penjarahan gudang penyimpanan obat-obatan dan persediaan medis membuat semakin banyak orang berada dalam risiko.

"Jumlah orang yang tewas dan terluka dalam serangan langsung terhadap layanan kesehatan tahun ini sangat tinggi, namun bahaya terbesar yang ditimbulkan oleh serangan-serangan ini adalah keluarga dan anak-anak yang memilih untuk tidak mencari layanan dari rumah sakit ketika membutuhkan bantuan medis dan malah beralih ke cara-cara tradisional yang tidak aman," kata Deputy Country Director untuk program dan operasi organisasi tersebut di Sudan Francesco Lanino seperti dikutip dalam pernyataannya.

Lanino mengatakan bahwa sekitar 80 persen rumah sakit di Sudan hancur akibat konflik.

"Kami prihatin bahwa dalam banyak kasus, rumah sakit yang menjadi sasaran tembak juga merupakan satu-satunya rumah sakit yang tersisa di daerah-daerah tersebut, sehingga membuat layanan kesehatan berada di luar jangkauan jutaan orang, termasuk para pengungsi.

Menurut laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) serangan terhadap fasilitas kesehatan terjadi ketika sistem kesehatan Sudan bergulat dengan berbagai epidemi, terutama kolera, yang telah menginfeksi lebih dari 83.000 orang dan merenggut nyawa 2.121 pasien sejak Juli 2024.

Sudan telah dilanda konflik brutal antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) sejak April 2023. Perang ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka, baik di dalam Sudan maupun di luar perbatasannya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |