Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan bahwa sebanyak 330 unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah itu telah aktif untuk melayani kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Dalam pelaksanaan pembentukan dapur SPPG di Lampung tidak ada kendala. Tapi memang ada tahapan serta proses yang harus dilakukan," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung Saipul di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan jumlah total dapur SPPG yang telah mendapatkan persetujuan per 20 Agustus 2025 sudah ada 330 SPPG yang aktif beroperasi.
Baca juga: 6.000 dapur MBG di daerah 3T dibangun untuk dukung ketahanan pangan
"Yang aktif ada 330 unit, akan tetapi yang melaksanakan pelayanan ini baru ada 134 unit SPPG," katanya.
Dia menjelaskan sebanyak 196 unit dapur SPPG lainnya di daerah itu, masih dalam tahapan persiapan memberikan pelayanan.
"Untuk sasaran yang menerima program Makan Bergizi Gratis dari pelayanan 134 dapur SPPG ada sekitar 600 ribu sasaran yang terlayani," ucap dia.
Menurut dia, dalam melaksanakan pembentukan 330 SPPG aktif tersebut, dilakukan dengan proses yang cepat yakni hanya membutuhkan waktu 50 hari.
Baca juga: Polres Magetan siapkan sejumlah dapur SPPG untuk mendukung program MBG
"Pergerakan pembentukan dan proses aktivasi SPPG ini cepat, dan memang akan terus didorong supaya bisa lebih 134 unit SPPG yang mulai melayani," tambahnya.
Ia melanjutkan di September ini ditargetkan sebanyak 330 unit SPPG aktif dapat segera memberikan pelayanan.
"Sasarannya kalau 330 unit SPPG bisa beroperasi memberikan pelayanan, cakupannya bisa melayani hingga 1 juta sasaran. Sehingga September ini diharapkan semua bisa memberikan pelayanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis," ujar dia.
Baca juga: Bandarlampung sebut satu penyelenggara MBG tak penuhi persyaratan
Baca juga: Siswa keracunan MBG di Bandarlampung dapat pelayanan kesehatan gratis
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.