SBY kembali tunjukkan karya lukis bertema kemanusiaan

3 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Akun Instagram @aniyudhoyono memamerkan lukisan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) teranyar yang berekspresi tentang keprihatinan tragedi tentang perang yang mengoyak nilai-nilai kemanusiaan.

Presiden ke-6 RI ini meletakkan kembali posisi karya seni sebagai instrumen penting penanda tentang ingatan komunal.

Dalam unggahan tertanggal 24 Juni 2025 itu, SBY ingin merefleksikan keprihatinan terhadap peperangan yang tengah terjadi pada saat ini.

"SBY melukis tragedi kemanusiaan akibat perang. Ini merupakan ekspresi hati, kepedulian, dan harapan SBY agar perang yang menyengsarakan kehidupan manusia secara ekstrem bisa dihentikan," tulis unggahan tersebut.

Unggahan itu disukai oleh lebih dari 2.700 warganet dan menerima banyak komentar positif.

SBY menuangkan karyanya di atas kanvas berukuran 350 x 250 cm yang memberi ruang eksplorasi bagi SBY untuk bereksperimen pada teknik seni assemblage.

Baca juga: Prabowo bakal pajang lukisan dari SBY di Istana Presiden yang baru

Kurator sekaligus penulis seni Bambang Asrini berkomentar bahwa karya-karya SBY mengombinasikan tak hanya media konvensional cat minyak atau akrilik di atas kanvas. Namun mencampurnya dengan materi lain seperti kertas karton atau papan bertuliskan teks yang provokatif.

“Dalam tinjauan seni kontemporer, SBY membuat kemungkinan-kemungkinan lain medium mixed media yang memberi ruang-ruang lebih bebas tak terbelenggu dengan pendekatan karya dwitra (lukisan yang cenderung flat dua dimensi), saat sama merasakan sensasi dan realitas trimatra (objek-objek yang bisa teraba dan tersentuh tiga dimensi)” imbuh Bambang.

Lukisan SBY, yang berwarna merah, kebiruan serta atmosfir langit yang meruapkan kesedihan dengan kelir abu-abu menampilkan semacam imej kepulan asap atau lebih tepatnya dentuman hasil rudal atau misil berwarna merah.

Melalui lukisan, SBY bersikap tidak hanya sebagai negarawan namun juga seniman yang merespons kondisi mengenaskan akibat perang di Timur Tengah yang belum juga berakhir.

“Secara keseluruhan, lukisan SBY tersebut dengan pendekatan semiotik bisa kita telaah sebuah bangunan kontruksi simbol-simbol visual yang terjalin cukup memukau. Ada keterkaitan imej yang memancing emosi tersentuh - imej reruntuhan gedung hancur di sebuah kota, ledakan misil dan atmosfir meruapkan luapan kengerian” ujar Bambang.

Kurator ini juga menyatakan bahwa teks-teks dan imej di lukisan SBY sejalan dan saling berkelindan memperkokoh. “Sementara, gambaran puing-puing sebuah kota akan membawa kita pada hulu penafsiran: STOP WAR! Sasarannya adalah bendera berlogo PBB”, imbuh Bambang.

SBY sudah beberapa kali membuat eksperimen tentang perang dan abstraksi tentang tragedi, keadilan dan tema-tema yang mengulik nilai-nilai kemanusiaan, setidaknya dua kali, di rentang tahun 2022 sampai 2025.

Baca juga: SBY terima Kemenekraf di Cikeas Gallery bahas karya hingga ekraf

Baca juga: Istri mendiang mantan PM Jepang Shinzo Abe terima lukisan dari SBY

Baca juga: Sebanyak 17 lukisan karya SBY jadi perhatian pengunjung PSLI 2022

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |