Garut (ANTARA) - Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Garut bersama nelayan berhasil mengevakuasi empat nelayan yang kondisi kapalnya mati mesin sehingga terombang-ambing di laut Kabupaten Garut, Jawa Barat, sampai akhirnya berhasil diselamatkan ke daratan, Selasa.
Kepala Satpolairud Polres Garut Iptu Aep Saprudin membenarkan jajarannya bersama dengan nelayan berhasil menarik kapal berikut empat anak buah kapal (ABK) dalam kondisi selamat.
"Berkat kerja sama serta semangat gotong royong, perahu beserta ABK dapat ditemukan dengan selamat," kata Aep.
Ia menuturkan kejadian itu bermula ketika empat nelayan dengan menggunakan perahu yang diberi nama Junior itu tiba-tiba mati mesin saat mencari ikan di tengah laut lepas perairan Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (8/9) siang.
Kejadian itu, kata dia, dapat diketahui dari adanya laporan salah satu istri nelayan bahwa kapal suaminya mengalami gangguan mesin, sehingga terombang-ambing di tengah lautan, dan sulit untuk kembali ke daratan awal mereka berangkat.
"Dari laporan itu langsung dilakukan pencarian," katanya.
Baca juga: Kapal tenggelam di perairan Mandalika, semua ABK selamat
Ia menyampaikan tim dari Satpolairud Polres Garut bersama nelayan melakukan pencarian kapal tersebut ke tengah lautan sampai akhirnya berhasil menemukan keberadaannya di perairan Cicadas, Kecamatan Cikelet atau sekitar 3 mil dari bibir pantai, Selasa pagi.
Nelayan yang terombang-ambing di atas kapal tidak tentu arah itu, kata dia, dalam kondisi selamat meski saat itu kondisi gelombang laut cukup tinggi sekitar 3 sampai 4 meter dan cuaca hujan.
Hasil identifikasi mereka yakni Dendi (36), Imam (27), dan Gaer (56) warga Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, kemudian Asep (36) warga Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, kini semuanya sudah kembali ke keluarganya masing-masing.
"Meski terombang-ambing akibat arus gelombang tinggi 3-4 meter, dan kondisi cuaca hujan, empat ABK berhasil ditemukan dalam keadaan selamat," katanya.***3***
Baca juga: Tim tanggap darurat evakuasi kapal pinisi tenggelam di Labuan Bajo
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.