Medan (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Adam Malik mengerahkan tim medis guna memberikan pelayanan kesehatan kepada korban terdampak bencana alam di Sumatera Utara (Sumut).
“Saat ini tim medis melakukan pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama RS Adam Malik Zainal Safri di Medan, Kamis.
Zainal mengatakan tim medis tersebut terdiri atas satu dokter umum, tiga perawat, dan satu pengemudi ambulans, serta bekerja sama dengan pihak Puskesmas Batang Toru.
Lebih lanjut, kolaborasi itu dilakukan guna mempercepat penanganan medis terhadap warga terdampak bencana alam, termasuk untuk proses evakuasi.
Selain di Tapanuli Selatan, pihaknya juga menurunkan tim medis ke wilayah Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang sebagian wilayahnya masih terendam banjir.
“Tim ini beranggotakan 10 orang, terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit, serta tenaga farmasi dan paramedis,” ucapnya.
Tim medis RS Adam Malik tersebut bergabung dengan Posko Bersama Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi terpusat di Kabupaten Langkat dan bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi.
“Mereka memberikan bantuan penanganan medis bagi masyarakat terdampak bencana alam di wilayah tersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan tim bantuan medis itu menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat, baik dewasa maupun anak-anak.
“Sebagian besar korban mengalami diare, infeksi saluran pernapasan, gangguan pencernaan, dan penyakit kulit. Selain bantuan medis, tim kami juga membawa bantuan makanan, obat-obatan, serta bahan medis habis pakai (BMHP) bagi para korban bencana,” kata Zainal.
Baca juga: Kemenkes data fasilitas kesehatan rusak terdampak banjir di Langkat
Baca juga: Polda Sumut bantu obat perkuat layanan kesehatan di wilayah bencana
Baca juga: Dukkes Kodam I/BB fokuskan pelayanan kesehatan warga terdampak bencana
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































