Jakarta (ANTARA) - Subhi, Indra Hidayat, Ramla Baharuddin, dan Stevani Maysche Ibo memberikan kejutan saat tampil di nomor 500 meter campuran cabang olahraga kayak pada hari kedua ajang SEA Games Thailand 2025, Rabu.
Sempat tertinggal dari tim Singapura di pertengahan lintasan, Subhi dan kawan-kawan menunjukkan mental juara dengan melakukan comeback di akhir-akhir lintasan.
Mereka melesatkan perahu kecil menyalip tim negara tetangga, tepat sebelum garis finis, dengan catatan waktu akhir 1 menit 37,916 detik, unggul tipis dari Singapura yang mencatat 1 menit 38,161 detik.
Kemenangan itu sekaligus memastikan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia pada pesta multi cabang olahraga terbesar se-Asia Tenggara di Thailand.
Baca juga: Kayak sumbang emas pertama Indonesia di SEA Games Thailand
Tak berselang lama, kabar gembira datang dari cabang taekwondo saat trio atlet Muhammad Rizal, Muhammad Hafizh Fachrul Rhazy, dan Muhammad Alfi Kusuma menaklukkan nomor men's recognized poomsae team.
Mereka memastikan emas kedua untuk Merah Putih setelah mengungguli Filipina di partai pamungkas.
Tak berhenti di dua emas pembuka, atlet petanque Indonesia Andri Irawan turut mencatatkan namanya dalam daftar peraih emas setelah menjadi yang terbaik pada nomor tunggal putra.
Kemenangan tersebut menjadi tambahan penting bagi perolehan medali Indonesia sekaligus mempertegas posisi petanque sebagai salah satu cabang yang mulai diandalkan dalam persaingan ajang multi cabang di Asia Tenggara.
Baca juga: Taekwondo sumbang emas untuk Indonesia pada SEA Games 2025
Cabang bulu tangkis menambah perolehan emas Indonesia pada hari kedua melalui keberhasilan tim beregu putra yang mampu prestasi mereka dengan kemenangan 3-0 atas Malaysia.
Alwi Farhan membuka keunggulan dengan menaklukkan Leong Jun Hao 21-12, 21-19. Pada partai kedua, penampilan apik dari ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, yang mengatasi ganda utama Negeri Jiran Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung 21-12, 21-12.
Kemenangan Indonesia dipastikan oleh tunggal putra Mohammad Zaki Ubaidillah yang menang 21-14, 21-12 atas Justin Hoh, menutup final dengan skor telak 3-0.
Baca juga: Ubed pastikan emas beregu putra bulu tangkis Indonesia di SEA Games
Hasil gemilang pada hari kedua ditutup dengan medali emas kelima yang dipersembahkan perenang Jason Donovan Yusuf setelah menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya punggung putra.
Tampil sebagai debutan di SEA Games, Jason menunjukkan kemampuan bersaing ketika mengamankan peringkat kedua pada babak kualifikasi dengan mencatatkan waktu 56,48 detik. Di babak final, dia berhasil memperbaiki catatan waktu menjadi 55,08 detik untuk menumbangkan lawan-lawannya.
Baca juga: Jason-Farrel tambah emas-perak renang 100 meter gaya punggung
Perolehan lima medali itu mengantar Indonesia menempati peringkat kedua klasemen, di bawah tuan rumah Thailand yang sudah mengoleksi 18 emas. Selain lima emas, Indonesia juga membukukan 9 perak dan 7 perunggu sehingga total perolehan medali hingga Rabu malam sebanyak 21.
Peringkat ketiga klasemen dihuni Singapura dengan mengoleksi 5 emas, 4 perak, dan 5 perunggu, disusul Vietnam dengan 4 emas, 4 perak dan 12 perunggu, serta Myanmar di posisi kelima dengan 2 emas, 4 perak, dan 1 perunggu.
Lima medali emas pada hari kedua menjadi pembuka jalan bagi Indonesia untuk menambah pundi-pundi emas dalam persaingan yang berlangsung hingga 20 Desember mendatang.
Peluang Indonesia masih terbuka melalui cabang lain seperti tarung campuran yang telah meloloskan lima atlet ke babak final. Tujuh perenang Indonesia juga melaju ke babak final setelah para atlet mencatat waktu kualifikasi yang menempatkan mereka dalam persaingan medali. Ada pula cabang cabang yang masih berada di jalur menuju perebutan emas seperti tim tenis yang melaju ke semifinal nomor beregu putri.
Baca juga: Andri Irawan sumbang emas untuk Indonesia dari cabang petanque
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































