Jakarta (ANTARA) - Kuliner khas Xinjiang yang sempat viral di berbagai platform media sosial kini bisa dinikmati tanpa harus terbang ke luar negeri. Roti isi daging ini, yang dikenal dengan nama Niu Rou Bing atau yang juga kerap dijuluki "roti sapi muslim", akhirnya resmi hadir di Indonesia.
Roti legendaris ini merupakan hidangan tradisional komunitas muslim etnis minoritas yang tinggal di China barat laut, seperti Xinjiang, Ningxia. Tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang khas dan kaya rempah, Niu Rou Bing juga memiliki nilai sejarah tinggi karena konon telah diwariskan turun-temurun selama lebih dari 1.000 tahun.

Di masa lampau, roti ini bukanlah makanan yang bisa dinikmati semua kalangan. Hanya kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan di China yang memiliki akses terhadap roti ini, mengingat proses pembuatannya yang rumit serta bahan-bahannya yang eksklusif. Kini, seiring dengan berkembangnya zaman, roti tersebut mulai merambah ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Roti ini dibuat dengan adonan khusus yang diisi dengan daging yang telah dibumbui oleh campuran 12 jenis rempah khas Xinjiang. Kombinasi rempah tersebut menjadi kunci cita rasa unik dan autentik yang membedakan Niu Rou Bing dari roti isi daging lainnya.
Menariknya, kehadiran Niu Rou Bing di Indonesia tidak lepas dari dedikasi seorang pria keturunan Tionghoa yang memeluk agama Islam. Demi menghadirkan rasa otentik roti ini, dirinya rela bolak-balik ke China untuk mempelajari resep asli langsung dari para juru masak muslim etnis Hui di Xinjiang. Perjalanan panjang ini dia lakukan demi memastikan rasa dan kualitas Niu Rou Bing tetap sesuai dengan aslinya, serta tetap menjaga kehalalan dalam setiap prosesnya.

Roti ini dibuat dengan adonan khusus yang diisi dengan daging yang telah dibumbui oleh campuran 12 jenis rempah khas Xinjiang. Kombinasi rempah tersebut menjadi kunci cita rasa unik dan autentik yang membedakan Niu Rou Bing dari roti isi daging lainnya.
Staf di toko roti tersebut mengungkapkan kepada Xinhua bahwa para pelanggan banyak berasal dari luar kota. Mereka membeli roti itu baik untuk dikonsumsi sendiri atau pun untuk oleh-oleh. "Biasanya, mereka (pelanggan) datang dari pagi-pagi banget. Sudah kehabisan pun, masih mau tunggu sampai berjam-jam. Yang pesan online juga banyak," ujar staf itu, sembari dengan gesit membentuk adonan roti.
Di Indonesia, roti ini hadir dengan tiga pilihan isian utama, yaitu daging sapi, ayam, dan kambing, yang semuanya telah diproses secara halal. Tekstur kulit rotinya yang garing di luar namun lembut di dalam, dipadukan dengan daging berbumbu yang kaya rasa, menjadikan roti ini sebagai kudapan favorit baru bagi para pencinta kuliner halal Indonesia.

Staf di toko roti tersebut mengungkapkan kepada Xinhua bahwa para pelanggan banyak berasal dari luar kota. Mereka membeli roti itu baik untuk dikonsumsi sendiri atau pun untuk oleh-oleh. "Biasanya, mereka (pelanggan) datang dari pagi-pagi banget. Sudah kehabisan pun, masih mau tunggu sampai berjam-jam. Yang pesan online juga banyak," ujar staf itu, sembari dengan gesit membentuk adonan roti
Sebelum kehadiran roti ini di Tanah Air, banyak masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muslim dan pencinta kuliner China halal, rela pergi ke luar negeri hanya untuk mencicipi roti ini. Salah satu destinasi yang populer adalah Kuala Lumpur, Malaysia, yang telah lebih dulu menghadirkan Niu Rou Bing ke publik. Namun kini, penikmat kuliner tidak perlu menempuh jarak jauh karena versi otentik dan halal dari roti tersebut sudah tersedia di Indonesia.
Kehadiran Niu Rou Bing di pasar kuliner nasional menjadi bukti bahwa makanan bisa menjadi jembatan budaya yang menyatukan perbedaan. Roti yang lahir dari persilangan tradisi Islam dan budaya China ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mengangkat nilai sejarah dan keberagaman dalam setiap gigitannya.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.