Semarang (ANTARA) - Ribuan orang mengikuti istighatsah kemanusiaan atas bencana rob yang telah bertahun-tahun melanda Jalan Raya Pantura, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Mereka berkumpul untuk bershalawat dan melanjutkan doa bersama-sama memohon kepada Tuhan untuk diberikan jalan keluar atas musibah rob yang telah lama dialami.
Genangan rob setinggi mata kaki dan terik matahari tidak menyurutkan semangat warga untuk mengikuti aksi kemanusiaan yang digelar oleh PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak itu.
Aksi kemanusiaan itu pun sempat membuat jalur Pantura Sayung, khususnya lajur arah Demak ke Semarang nyaris lumpuh karena lautan manusia yang memenuhi jalanan.
"Kita turun untuk istighatsah agar doa kita semua diijabah Allah SWT," kata kordinator aksi Mustain sembari berorasi.
Menurut dia, istighatsah bertajuk "Kemanusiaan di atas Musibah Banjir Rob Sayung" itu merupakan bentuk keresahan masyarakat yang telah mereka tanggung selama puluhan tahun.
Baca juga: Pemprov Jateng mulai bangun rumah apung warga terdampak rob Sayung
Ia berharap kegiatan istighatsah tersebut dapat mengetuk hati para pemimpin di negeri ini untuk bersungguh-sungguh mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan rob di Sayung.
Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Demak KH Aminuddin Mas’udi mengakui bahwa rob yang terjadi di Sayung dan sekitarnya menjadi beban yang sangat berat bagi masyarakat setempat.
"Bertahun-tahun belum juga ada tanda-tanda terselesaikan secara nyata, meskipun kita tahu ada upaya dari pemerintah kabupaten dan provinsi, tetapi kami melihat kemampuan dari provinsi dan kabupaten sangat terbatas," katanya.
Oleh karena itu, ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat jika kegiatan istighatsah mengganggu pengguna jalan pantura.
"Kami dengan sangat terpaksa melakukan istighatsah yang dipusatkan (di lokasi, red.) banjir rob yaitu di Kecamatan Sayung," katanya.
Baca juga: 200 "barrier" beton dipasang tanggulangi rob Sayung
Turut hadir pada istighatsah tersebut Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025