RI serukan OKI kuatkan kerja sama diplomasi-ekonomi hadapi isu global

3 months ago 25

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyerukan supaya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memperkuat kolaborasi di bidang diplomasi dan ekonomi dalam menghadapi persoalan global, khususnya konflik di Timur Tengah.

“Kita tak boleh menyerah dalam diplomasi. Namun, kita juga harus melihat peran kita dalam memperkuat multilateralisme dan hukum internasional. OIC harus semakin tegas,” ucap Sugiono dalam Konferensi Tingkat Menlu ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Sabtu waktu setempat.

Menurut keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima, Minggu, Menlu menganggap belum berakhirnya kengerian di Palestina akibat agresi militer Israel adalah bukti “kegagalan sistem multilateral dalam menjamin keadilan”.

Untuk itu, sebagai organisasi Negara-Negara Selatan, OKI harus terus memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif serta mendukung upaya reformasi multilateral, kata dia.

Secara khusus untuk Palestina, ia mendorong OKI supaya memperkuat upaya diplomatik dan politik untuk mengakhiri perang di Gaza serta memacu upaya internasional untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Sementara itu dalam aspek ekonomi, Sugiono menyerukan supaya anggota OKI menguatkan kerja sama di sektor perdagangan, pendidikan, sains dan inovasi, dan ketahanan pangan baik dalam format Selatan-Selatan maupun Triangular (antara dua negara berkembang dan mitra negara maju).

Kerja sama ekonomi semacam itu penting karena saat ini, OKI mewakili 25 populasi dunia namun hanya menyumbang kurang dari 10 persen PDB global, kata dia.

Padahal, masing-masing negara anggota OKI memiliki beragam potensi dalam hal sumber daya mineral, kecanggihan dan keahlian teknologi, serta modal finansial.

“Jika kita satukan potensi ini, kita akan menciptakan suatu kekuatan kolektif yang semakin menguatkan posisi strategis kita sebagai negara Islam,” ucap Sugiono.

Menlu RI menegaskan komitmen Indonesia untuk terus terbuka terhadap potensi kerja sama ekonomi baru dengan semua negara, khususnya negara anggota OKI, dalam memenuhi tujuan bersama tersebut.

“Memperkuat kolaborasi dan solidaritas adalah hal tak boleh ditawar dalam upaya kita menciptakan perdamaian dan kemakmuran bersama. Kita harus menjaga relevansi OKI dalam dunia yang berubah dengan mengakhiri semua konflik dan menyelesaikan perselisihan antara kita,” kata dia.

Baca juga: UNRWA desak negara-negara OKI bantu pengungsi Palestina

Baca juga: OKI akan gelar sidang khusus atas permintaan Iran di tengah konflik

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |