Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan revitalisasi satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai salah satu program prioritas percepatan peningkatan mutu pendidikan dasar.
“Revitalisasi ini menjadi penting agar layanan PAUD bisa lebih baik, terutama di daerah yang selama ini masih minim fasilitas,” kata Direktur PAUD Kemendikdasmen Nia Nurhasanah dalam forum dialog bersama pewarta di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, revitalisasi dilakukan melalui pembangunan ruang kelas baru, perbaikan sarana dan prasarana, serta penyediaan alat bermain yang memadai.
Kemendikdasmen mengkonfirmasi hal yang krusial setelah mendapati saat ini masih terdapat sekitar 14 ribu desa yang belum memiliki akses layanan PAUD, sehingga pemerintah mendorong pembentukan PAUD-SD (sekolah dasar) satu atap sebagai salah satu strategi.
Baca juga: Kemendikdasmen sediakan bantuan Rp3 juta untuk kuliah guru PAUD
“Dengan konsep satu atap, kepala sekolah SD bisa sekaligus mengelola layanan PAUD, sementara guru PAUD tetap disiapkan khusus,” cetusnya.
Menurut Nia, kebijakan ini ditujukan untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan bagi anak usia dini di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti kawasan pesisir dan pegunungan di Indonesia bagian timur.
Selain infrastruktur, revitalisasi juga menyasar tata kelola satuan PAUD agar lebih profesional dan terintegrasi dengan kebijakan pendidikan dasar lainnya.
“Tujuan akhirnya adalah memastikan setiap anak mendapat layanan pendidikan sejak dini sebagai bekal memasuki jenjang sekolah dasar,” ujarnya.
Nia mengaku optimistis revitalisasi PAUD dalam beberapa tahun ke depan bisa berjalan lebih optimal berkat adanya dukungan lintas kementerian/ lembaga hingga pemerintah daerah dan sektor swasta salah satunya untuk meringankan beban anggaran yang tidak sedikit.
Baca juga: Kemendikdasmen: Guru PAUD program RPL selesaikan kuliah nonskripsi
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
