Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah memberikan program makan bergizi gratis untuk masyarakat tertentu, seperti anak sekolah, secara nasional sejak 6 Januari 2025.
Berdasarkan penelusuran ANTARA di Jakarta, Kamis, sudah banyak respons pembaca mengenai makan bergizi gratis, salah satunya memberi saran agar program pemerintah terkait pemberian makanan bergizi gratis diprioritaskan pelaksanaannya ke wilayah pedesaan guna meningkatkan efektivitas pencapaian sasaran.
Disampaikan oleh akun Hendrik Awanto (@ksdhendrik), "Tolong untuk makan siang bergizi gratis d desa hrs d utamakan jgn hny selalu kota2 yg d dahulukan....."
Pemerintah melalui Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto berkeinginan memastikan program tersebut berlangsung secara nasional, dan menyasar 82,9 juta jiwa penduduk Indonesia.
Baca juga: Warga Ciracas terbantu dengan program MBG untuk balita
"Saya selalu tinggal di desa-desa, saya bilang jangan sampai desa ini menjadi penonton. Jangan sampai desa ini menjadi sekadar penikmat makan siang bergizi," kata Mendes PDT Yandri dikutip dari arsip berita ANTARA.
Pemerintah juga menargetkan program makan siang gratis bakal memajukan potensi ekonomi di desa-desa melalui hilirisasi pangan.
Menurut Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko, saat ini Indonesia mempunyai 75 ribu desa. Jika 50 ribu desa saja di setiap desa menyediakan 30 hektare lahan persawahan dan lahan untuk kebun, kemudian dibuat pula 60 ribu kandang sapi baru, kandang ayam baru, ada 500 ribu tenaga kerja baru di dapur umum, dan dibangun 20 ribu lumbung pangan di setiap kecamatan, maka hilirisasi pangan akan tercapai.
Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) siap beroperasi, yang tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Gorontalo.
Baca juga: Menko Pangan ungkap potensi tambah anggaran MBG Rp140 triliun di 2025
Kemudian, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.
Menu yang disediakan terkait pemberian makanan bergizi gratis, seperti di SD Negeri 25 Palembang, Sumatera Selatan pada 6 Januari, diharapkan agar jangan sampai mengagetkan anak karena tampilannya dianggap minimalis.
Pada hari pertama pelaksanaan, peserta didik SD Negeri tersebut mendapatkan menu makan berupa nasi dan olahan ikan gabus yang dipotong kotak-kotak, dibaluri tepung, lalu digoreng. Kemudian, lauk tambahannya ada tempe, sayur, dan buah pisang.
Tampilan olahan ikan gabus itu yang dianggap minimalis karena terlihat seperti tahu goreng, walaupun sebenarnya bukan.
Disampaikan oleh akun @yud1e_singodikromo, "Mulai saat ini murid tiap hari pikirannya akan sedikit terfokus pada menu makan gratis." Ditambahkan @noorasenpai, "Besok menunya apa ya.... begitu mungkin celetukannya".
Respons pembaca yang berikutnya datang dari akun @pitradwi, ia memuji bagus karena pemerintah memberikan makan bergizi gratis. Namun, dia berharap ke depan wadah makan tersebut bukan merupakan wadah plastik sekali pakai.
Baca juga: Ahli Gizi BGN: Kalori Makan Bergizi Gratis ibu hamil sesuai trimester
Baca juga: Kemenkop siapkan 1.332 koperasi sektor produksi suplai bahan baku MBG
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025