Resolusi Perdamaian Olimpiade untuk Milano Cortina 2026 disetujui PBB

3 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional IOC melaporkan bahwa Resolusi Perdamaian Olimpiade untuk Milano Cortina 2026 disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum ke-80 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.

"Resolusi membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga dan idealisme Olimpiade disetujui oleh negara-negara anggota PBB secara konsensus," demikian keterangan IOC dalam lamannya di Jakarta, Kamis.

Resolusi itu menyeru Negara Anggota PBB agar mematuhi Perjanjian Damai Olimpiade mulai tujuh hari sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Milano Cortina 2026 (6-22 Februari ) hingga tujuh hari setelah berakhirnya Paralimpiade Musim Dingin (6-15 Maret ), guna memastikan keamanan perjalanan dan partisipasi atlet serta pejabat.

Presiden IOC Kirsty Coventry menyerukan pengesahan resolusi tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, yang secara resmi diajukan atas nama Pemerintah Italia oleh Presiden Komite Penyelenggara Milano Cortina 2026 Giovanni Malagò.

"Perjanjian Damai Olimpiade adalah seruan untuk melupakan apa yang memisahkan kita dan lebih fokus pada apa yang mempersatukan kita," katanya.

Kirsty membahas makna Perjanjian Damai Olimpiade dan mengingatkan negara-negara anggota PBB tentang bagaimana atlet Olimpiade mewakili semangat kebersamaan di dunia yang terpecah belah.

Baca juga: Tiga pembalap sepeda Rusia dapat ikut kualifikasi Olimpiade 2028

Di seluruh dunia, kata dia, konflik dan perpecahan terus menyebabkan penderitaan yang tak terkira. Di dunia seperti ini, olahraga dan khususnya Olimpiade, dapat menawarkan ruang langka di mana orang-orang bertemu bukan sebagai lawan, melainkan sebagai sesama manusia.

Dia mengatakan bahwa ketika atlet berkumpul, mereka tidak melihat kebangsaan, agama, atau latar belakang namun melihat satu sama lain sebagai sesama atlet.

"Mereka menunjukkan kepada kita apa yang dapat dicapai oleh kemanusiaan pada tingkat terbaiknya. Inilah semangat Perjanjian Damai Olimpiade: seruan untuk meletakkan apa yang memisahkan kita dan sebaliknya fokus pada apa yang mempersatukan kita," katanya.

Tradisi Perjanjian Damai Olimpiade didirikan sejak zaman Yunani Kuno yang dikenal sebagai Ekecheiria untuk memungkinkan partisipasi yang aman dalam Olimpiade Kuno bagi semua atlet dan penonton dari kota-kota Yunani, yang pada umumnya hampir selalu terlibat dalam konflik satu sama lain.

IOC memutuskan untuk menghidupkan kembali konsep Perjanjian Damai Olimpiade untuk Olimpiade pada tahun 1990-an, dengan tujuan melindungi, sejauh mungkin, kepentingan atlet dan olahraga secara umum, serta memanfaatkan kekuatan olahraga untuk mempromosikan perdamaian, dialog, dan rekonsiliasi secara lebih luas.

Baca juga: Direktur Umum Dewan Olimpiade Asia puji tata kelola olahraga Indonesia

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |