Rendang belut sebagai keseimbangan ekosistem sawah menjadi kulinet khas Pangian Tanah Datar

3 months ago 20
  • Selasa, 17 Juni 2025 09:32 WIB

Perajin memasak rendang belut di Nagari Pangian, LIntau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (16/6/2025). Pelaku UMKM di nagari tersebut memanfaatkan kearifan lokal yakni tradisi menangkap belut sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di sawah menjadi produk kuliner khas yang dijual Rp350 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU

Perajin menunjukkan bumbu untuk memasak rendang belut di Nagari Pangian, LIntau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (16/6/2025). Pelaku UMKM di nagari tersebut memanfaatkan kearifan lokal yakni tradisi menangkap belut sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di sawah menjadi produk kuliner khas yang dijual Rp350 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |