NTB masuk awal musim hujan pada akhir Oktober 2025

1 hour ago 1

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan awal musim hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) terjadi mulai dasarian III Oktober atau rentang tanggal 21-31 Oktober 2025.

Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG NTB Bastian Andriano mengatakan daerah yang mengalami awal musim hujan adalah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat bagian utara, serta Kabupaten Lombok Tengah bagian utara dan bagian selatan.

"Dasarian III Oktober ada peningkatan peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter. Bahkan, ada yang sudah di atas 100 milimeter per dasarian dengan peluang lebih dari 60 persen," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau di Mataram, Selasa.

Baca juga: Kecamatan Lape di NTB mengalami empat bulan tanpa hujan

Bastian mengungkapkan musim hujan perlahan menjalar ke wilayah timur Nusa Tenggara Barat hingga ke Pulau Sumbawa pada dasarian III November (21-30 November 2025).

Prediksi BMKG menyebut curah hujan bulan November 2025 umumnya berkisar 51 sampai 400 milimeter per bulan dengan sifat hujan dominan atas normal. Adapun seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat diprediksi mengalami musim hujan pada Desember 2025.

"Pada November, ada beberapa wilayah yang diprediksi mengalami hujan dengan kategori menengah atau lebih dari 100 milimeter per bulan. Itu bisa mengindikasikan bahwa wilayah tersebut memasuki awal musim hujan," kata Bastian.

Lebih lanjut, ia menyampaikan angin timuran atau monsun timur yang bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia masih tetap dominan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat pada Oktober 2025.

Periode monsun barat yang membawa uap air dari Samudera Hindia mulai muncul pada November 2025. Dominasi angin baratan tersebut ditandai peningkatan frekuensi hujan lebat disertai angin kencang.

"Angin baratan diprediksi aktif mulai bulan November, sehingga nanti bulan Oktober hingga November, Nusa Tenggara Barat memasuki periode peralihan atau pancaroba," papar Bastian.

Baca juga: BMKG: Potensi hujan di NTB sangat kecil, Bima masuk kekeringan ekstrem

Baca juga: Curah hujan rendah di NTB diprediksi berlanjut hingga Oktober 2025

Musim pancaroba berupa peralihan dari kemarau ke hujan seringkali ditandai cuaca ekstrem akibat benturan dan perubahan cepat dalam sistem atmosfer. Beberapa bencana hidrometeorologi yang sering terjadi saat periode pancaroba adalah puting beliung, angin kencang, dan hujan badai.

BMKG mengimbau masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk bersiap serta sigap dalam menghadapi cuaca ekstrem saat pancaroba yang sebentar lagi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |