Ratusan siswa kampanyekan MPLS anti judol-pinjol dan perundungan

2 months ago 21

Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 530 murid baru jenjang SMA/SMK/SLB mengampanyekan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah dengan komitmen antijudi online, pinjaman online, dan perundungan saat pembukaan MPLS di SMA 1 Hang Tuah Surabaya, Jatim, Senin.

"Kegiatan ini menjadi langkah awal agar seluruh murid memahami dan mengikuti MPLS Ramah sesuai pedoman Kemendikdasmen," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai usai membuka MPLS.

Ratusan siswa yang merupakan perwakilan dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik tersebut menandatangani komitmen bersama untuk menjalankan MPLS yang ramah, edukatif, inklusif, dan bebas kekerasan.

Menurut Aries, pentingnya kampanye ini karena murid kini sangat dekat dengan gawai dan teknologi, yang berpotensi menjerumuskan mereka ke jerat judi online, pinjaman ilegal, atau penyalahgunaan narkoba.

"Ini bisa menjadi edukasi agar mereka tidak terjebak pada arus informasi yang menyesatkan," ujarnya.

Selama lima hari MPLS berlangsung, para murid akan diperkenalkan pada lingkungan sekolah, kurikulum nasional, aktivitas ekstrakurikuler, serta tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

"Kita harapkan mereka bisa segera beradaptasi dan memahami peminatan masing-masing seperti IPA, IPS atau Bahasa," katanya.

Tahun ini, MPLS juga menjadi pengantar bagi murid untuk menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan digelar November mendatang. TKA bukan penentu kelulusan, namun jadi acuan peningkatan akademik.

Baca juga: Mendikdasmen imbau orang tua antar anak pada hari pertama MPLS Ramah

Baca juga: Menko PM tegaskan Sekolah Rakyat siap kembangkan beragam minat siswa

Pada hari yang sama, seluruh murid juga mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat secara serentak. Dindik Jatim menargetkan kegiatan ini menjadi rutinitas harian sebelum pembelajaran dimulai.

"Senam ini membuat murid lebih segar dan siap belajar," ujar Aries.

Selain itu, pengawasan terhadap perundungan juga diperketat. Guru wajib berada bersama murid selama MPLS berlangsung.

"Tidak ada lagi MPLS yang dikendalikan senior. Guru harus mendampingi langsung," katanya.

Jika masih terjadi kasus bullying, sanksi akan diberikan berdasarkan tingkat kekerasan. "Tapi kita berharap tidak ada, bahkan bisa zero kasus tahun ini," katanya.

Pada momen tersebut, dua Rekor MURI diberikan kepada Dindik Jatim, masing-masing untuk penampilan 530 ribu murid dalam senam massal dan inisiasi beasiswa terbanyak sebanyak 72.841 murid.

Selain itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan seragam gratis kepada 73.087 murid kurang mampu, dan santunan kepada 54.711 anak asuh guru dan tenaga kependidikan.

Program Orangtua Asuh yang telah berjalan dua tahun terakhir juga disimbolkan dalam upacara itu. Program ini menjamin akses pendidikan bagi murid tidak mampu melalui pembiayaan dari guru dan tenaga pendidik.

Dindik Jatim juga meresmikan program School Food Care yang mendukung pertahanan nasional. Melalui program ini, murid belajar gizi, karakter, serta pemanfaatan laboratorium alam untuk mendukung pelajaran biologi dan lainnya.

Baca juga: Murid baru SLBN 5 Jakarta santap MGB usai ikuti MPLS

Baca juga: Cegah kekerasan, anak DKI diimbau berani untuk melawan

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |