Ratusan relawan kebencanaan ikuti Jambore FPRB di Banyuwangi

5 days ago 10
Forum ini hadir sebagai wadah strategis yang menyatukan berbagai unsur, semuanya bersatu dalam satu barisan memperkuat kesiapsiagaan kebencanaan

Banyuwangi (ANTARA) - Ratusan relawan kebencanaan dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Jambore Ketiga Forum Pengurangan Risiko Bencana atau FPRB yang berlangsung di Pantai Grand Watu Dodol, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai Jumat (12/9) hingga Minggu (14/9).

Para relawan berasal dari 29 provinsi dan mewakili 105 kabupaten/kota itu mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi pendidikan kebencanaan di sekolah hingga diskusi tematik soal kebencanaan.

"Banyuwangi merasa terhormat dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan berskala nasional ini, terima kasih kepada Pemprov Jatim dan semoga jambore ini menjadi ajang saling belajar bagi daerah dalam antisipasi dan menghadapi bencana," kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono di Banyuwangi, Sabtu.

Baca juga: FPRB dan Sekber SPAB optimalkan program pendidikan aman bencana

Menurutnya, setiap daerah memiliki kerawanan yang berbeda, oleh karena itu pengurangan risiko harus dilakukan bersama dan menjadi agenda strategis yang tak bisa ditunda.

Mujiono menekankan upaya tangguh bencana tak cukup mengandalkan respons darurat atau kebijakan pusat.

Membangun sistem berbasis komunitas, kolaborasi lintas sektor, serta budaya sadar bencana masyarakat adalah kunci penting untuk antisipasi bencana.

Baca juga: FPRB didorong BNPB optimalkan edukasi penanganan bencana di NTT

"Forum ini hadir sebagai wadah strategis yang menyatukan berbagai unsur, semuanya bersatu dalam satu barisan memperkuat kesiapsiagaan kebencanaan," kata Mujiono.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menilai jambore itu penting dalam upaya kesiapsiagaan bencana, karena penanggulangan bencana harus melibatkan semua pihak agar masyarakat semakin sadar dan berkapasitas menghadapi ancaman bencana.

"Setiap daerah wajib memiliki rencana kontijensi penanggulangan bencana, mulai dari pemetaan dampak bencana, jumlah penduduk terdampak, hingga ketersediaan sumber daya untuk penyelamatan saat sewaktu-waktu bencana melanda," katanya saat menghadiri Jambore Ketiga FPRB.

Baca juga: Peringati 18 tahun tsunami, FPRB Aceh edukasi siswa simulasi evakuasi

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |