Amman, Yordania (ANTARA) - Raja Yordania Abdullah II pada Rabu (5/2) menolak segala upaya untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dalam pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Al-Husseiniya di Amman, Abdullah juga meminta agar perluasan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dihentikan.
Pertemuan itu berlangsung sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk "mengambil alih" Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain, yang kemudian menuai berbagai kecaman.
Abdullah menegaskan “pentingnya mewujudkan perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan Solusi Dua Negara, yang mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka menurut (perjanjian) perbatasan 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” menurut pernyataan dari istana kerajaan.
Dia menegaskan dukungan penuh Yordania pada rakyat Palestina dalam perjuangan untuk mendapatkan hak-hak sah mereka.
Abdullah juga menekankan "perlunya menghentikan semua aktivitas permukiman dan menolak segala upaya aneksasi wilayah atau pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat," tulis pernyataan itu.
Dia menyerukan "kelanjutan gencatan senjata di Gaza dan peningkatan upaya internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan memastikan distribusinya ke seluruh wilayah di Jalur Gaza."
Sementara itu, Abbas memuji "dukungan kukuh" Yordania terhadap perjuangan Palestina dan keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak-hak mereka.
Dia juga mengapresiasi "upaya berkelanjutan Yordania memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di tengah kondisi kemanusiaan yang memburuk."
Trump pertama kali menyulut kemarahan pada 25 Januari dengan usulannya agar warga Palestina di Gaza, yang disebutnya sebagai "lokasi penghancuran" akibat agresi Israel, dipindahkan ke Yordania dan Mesir.
Namun, usulan itu mendapat tentangan keras dari kedua negara tetangga Palestina itu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Raja Yordania akan bertemu Trump di Gedung Putih pada 11 Februari
Baca juga: Yordania tegas tentang pengusiran warga Palestina dari Gaza
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025