Hamilton (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour pada Rabu menegaskan bahwa Jalur Gaza adalah bagian dari negaranya yang sangat berharga.
Pernyataannya itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengambil alih wilayah kantong Palestina itu, yang luluh lantak akibat agresi militer Israel.
"Ini adalah bagian dari tanah air kami, dan kami tidak memiliki tanah air selain Negara Palestina," kata Mansour dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Komite PBB tentang Pelaksanaan Hak-Hak Palestina yang Tidak Dapat Dicabut.
Dia mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak mencari tanah air yang lain.
“Kepada mereka yang ingin agar kami punya tempat yang aman dan bahagia, kami akan dengan senang hati kembali ke rumah kami di dalam Israel," kata dia.
"Gaza adalah bagian dari Negara Palestina. Tepi Barat adalah bagian dari Negara Palestina. Begitu juga Yerusalem," katanya, menambahkan.
Dia menyerukan agar semua negara membantu Palestina membangun kembali Jalur Gaza.
Mansour dengan tegas menolak gagasan apa pun tentang pembersihan etnis atau pengusiran rakyat Palestina dari Jalur Gaza dengan alasan atau kondisi apa pun.
Dia menyambut baik gencatan senjata di Gaza, tetapi menekankan bahwa Palestina menginginkan kesepakatan itu bersifat permanen.
"Kami ingin gencatan senjata ini menjadi gencatan senjata permanen di seluruh Gaza dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki (Israel)," katanya.
Gencatan senjata di Gaza, kata Mansour, tidak boleh menjadi "neraka" bagi warga Palestina di Tepi Barat, terutama bagian utara wilayah itu.
Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina ingin membangun kembali Gaza dan menyatukannya kembali dengan wilayah lain yang diduduki Israel.
"Tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mengusir rakyat Palestina dari tanah leluhur kami," kata Mansour.
Trump mengusulkan agar warga Palestina dipindahkan dari Jalur Gaza dan AS berencana untuk menguasai wilayah itu.
"AS akan mengambil alih Jalur Gaza," kata Trump dalam konferensi pers bersama pemimpin Israel Benjamin Netanyahu di Washington pada Selasa malam.
Dia mengulangi keinginannya agar penduduk Gaza dipindahkan ke negara lain seperti Yordania dan Mesir dan mengubah wilayah Palestina itu menjadi "Riviera di Timur Tengah," merujuk pada daerah tepi laut yang indah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Cegah 'pembersihan etnis' di Palestina, kata Sekjen PBB
Baca juga: Raja Abdullah tolak pemindahan paksa warga Gaza ke Yordania
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025