Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Indonesia, Raisa Adriana, dibidik untuk membintangi film layar lebar internasional “Bali Demons" yang membawa isu kritik sosial, menyoroti isu pariwisata massal dan perilaku tidak menghormati budaya di Pulau Dewata.
Proyek ambisius dari rumah produksi Jerman Traumfabrik Babelsberg itu diproduseri Konstantin Mayer, yang juga eksekutif di Traumfabrik Babelsberg. Dilansir dari Variety, Jumat, menyatakan film tersebut merupakan respons terhadap maraknya protes terhadap turis nakal di berbagai kawasan wisata dunia.
Ia secara spesifik menyebut ketidakpantasan perilaku turis di tempat suci Bali.
“Tidak ada yang akan mengenakan bikini di gereja di Munich dan melakukan hal tak senonoh di sana, tetapi di Bali itu terjadi sepanjang waktu,” kata Mayer.
Menurutnya, hal itu sangat tidak menghormati budaya dan tradisi setempat.
“Bali Demons” adalah film slasher yang menggabungkan formula ketegangan ala “Scream” dengan horor kultural yang kental seperti “Midsommar".
Plotnya menceritakan sekelompok turis muda yang diburu oleh sosok bertopeng tradisional.
Baca juga: Kemarin Raisa umumkan perpisahan, BYD Atto 8 akan masuki pasar global
Narasi sentralnya adalah ketakutan para turis bahwa “mungkin para iblis ingin merebut kembali pulau mereka”.
Selain Adriana Raisa, produser film juga mengumumkan tengah membidik aktris Jerman yang telah dikenal di Hollywood, Helena Zengel (News of the World), serta aktor AS Gianni Paolo (Power).
Pihak produksi menjanjikan akan segera mengumumkan nama sutradara dan satu bintang utama Amerika Serikat lainnya.
Film itu dijadwalkan memulai pengambilan gambar di Bali pada 2026 dan diproduksi bekerja sama dengan Bo Holmgreen dari Viking Sunset Studios dan Orlando Bassi dari Movie Studios Bali.
Mayer berharap “Bali Demons” menjadi pembuka waralaba internasional yang berlanjut ke sekuel seperti “Venice Demons” dan “Tokyo Demons".
Baca juga: Mangku Pastika: sebut polisi perlu SOP hadapi wisman "nakal" di Bali
Baca juga: Kadishub belum pastikan sebab kunjungan Bali turun imbas wisman nakal
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































