Qatar berupaya keras wujudkan kesepakatan nuklir Iran

2 months ago 17

Doha (ANTARA) - Qatar dan sejumlah negara lain mengadakan perundingan untuk mencapai kesepakatan luas mengenai program nuklir Iran, demikian keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majid al-Ansari.

"Upaya sedang berjalan, untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih luas atas program nuklir Iran, Qatar dan mitra internasional lainnya sedang berusaha keras dalam hal itu, ujar Ansari dalam konferensi pers.

Pada Jumat, Menlu Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa keinginan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi untuk meninjau fasilitas program nuklir Iran yang terkena serangan adalah sia-sia dan memiliki niat jahat.

Ia menekankan bahwa parlemen Iran telah memutuskan untuk menangguhkan kerja sama antara Republik Islam dan IAEA, dan mengatakan bahwa direktur jenderal IAEA telah memainkan peran dalam menyembunyikan informasi bahwa lembaga tersebut telah secara resmi menyatakan "semua masalah telah terselesaikan" 10 tahun yang lalu.

13 Juni lalu, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia. Sasaran pemboman udara dan serangan oleh kelompok sabotase adalah fasilitas nuklir, jenderal, fisikawan nuklir terkemuka, dan pangkalan udara.

Iran menyangkal tuduhan tersebut dan membalas dengan mengirim rudal ke Israel.

Kedua belah pihak saling serang selama 12 hari, dengan AS ikut serta dalam serangan satu kali terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.

Teheran kemudian melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS Al Udeid di Qatar pada malam tanggal 23 Juni, dengan menyatakan bahwa pihak Iran tidak berniat untuk melakukan eskalasi lebih lanjut.

Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan harapan bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS di Qatar telah "melepaskan ketegangan" dan bahwa jalan menuju perdamaian dan harmoni di Timur Tengah kini mungkin tercapai.

Dia juga mengatakan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang setelah 24 jam seharusnya secara resmi mengakhiri perang selama 12 hari.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Khamenei: Trump besar-besarkan dampak serangan AS ke Iran

Baca juga: Iran tahu dua jam sebelumnya soal serangan AS ke fasilitas nuklir

Baca juga: Trump sebut Iran kemungkinan punya 4 situs nuklir utama

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |