Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 83 korban kebakaran di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat telah mendatangi posko kesehatan yang tersedia di lokasi dengan mengeluhkan sakit, seperti batuk/pilek, diare, pusing, demam, luka sobek karena puing kebakaran, dan keluhan lainnya.
"Hingga hari ketiga ini sudah ada 83 orang yang mengeluhkan sakit," kata Petugas Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta, M. Akbar di lokasi, Rabu.
Baca juga: Korban kebakaran Tambora dapat bantuan dari Sudinsos Jakbar
Akbar menuturkan bahwa keluhan-keluhan itu direspons dengan konsultasi medis dan pemberian obat.
"Penanganannya kita konsultasi dulu, terus kalau memang perlu diobati, misalnya di hari pertama kan ada beberapa yang luka, kita langsung obatin. Kalau keluhannya kayak batuk atau demam, kita beri resep," ujarnya.
Akbar pun meminta para warga korban menjaga kebersihan pascakebakaran untuk mencegah penyakit seperti diare.
"Saran umumnya sih untuk lebih menjaga kebersihan. Karena sanitasi kan itu yang paling rawan pascabencana. Akses air di PAM Jaya juga kan di sini sudah ada juga. Jadi untuk sanitasi pengungsian juga sudah diupayakan," kata dia.
Baca juga: Dinsos sedia layanan psikososial bagi anak korban kebakaran di Tambora
Baca juga: Jakbar upayakan pemenuhan kebutuhan dasar korban kebakaran Tambora
Posko kesehatan PK3D pun bakal dibuka sampai masa tanggap darurat berakhir. "Kita siaga sampai masa tanggap darurat berakhir. Biasanya nanti dari Pak Lurah," ucap Akbar.
Diketahui, 86 unit rumah ludes terbakar dengan sekitar 100 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.