Pulang Pisau laksanakan MBG tahap pertama sasar 1.604 penerima manfaat

1 week ago 10

Pulang Pisau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahap pertama dengan sasaran sebanyak 1.604 penerima manfaat.

"Program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini pada tahap pertama di Kecamatan Kahayan Hilir," kata Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifa’i di Pulang Pisau, Kamis.

Menurut dia, pelaksanaan program ini untuk memastikan anak sekolah dan masyarakat mendapat asupan gizi seimbang.

Baca juga: Kalteng hadirkan fitur baru di aplikasi PENA Kalteng untuk pantau MBG

Pelaksanaan secara resmi, katanya, dilakukan di SDN 3 Pulang Pisau Kelurahan Berang, Kecamatan Kahayan Hilir dan berjalan di sekolah-sekolah lainnya.

"Penerapan MBG tidak hanya sekadar pembagian makanan, melainkan harus memperhatikan kualitas gizi, standar kalori, dan keberlanjutan program agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas," kata Ahmad Rifa’i.

Program ini diharapkan mampu mencetak generasi Emas 2045 melalui anak-anak yang sehat dan cerdas. Diharapkan implementasi program melalui Badan Gizi Nasional (BGN) ini benar-benar diperhatikan demi keberlangsungan masa depan bangsa.

Pengurus Yayasan Naungan Kasih Sejahtera Bahagia yang menjadi Mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Bereng Pulang Pisau Nerylia Paulina menyebut tahap pertama MBG ini menyasar target sebanyak 1.604 penerima manfaat.

"Penerima manfaat terdiri atas balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak di jenjang TK hingga SMA," kata dia.

Dia mengatakan jumlah penerima manfaat yang ditetapkan pada tahap awal merupakan hasil pendataan menyeluruh. Pendekatan ini penting agar makanan bergizi tepat sasaran, sesuai kebutuhan kelompok prioritas yang membutuhkan asupan gizi seimbang.

Menu makanan disusun langsung oleh ahli gizi yang ditunjuk BGN. Ia menyampaikan standar porsi kecil ditetapkan 700 kalori untuk balita hingga kelas 4 SD, sedangkan jenjang di atasnya mendapat 1.200 kalori sesuai kebutuhan pertumbuhan mereka.

“Menu tidak boleh sembarangan, harus memenuhi standar nasional, ada pengawasan ketat dalam pemilihan bahan, teknik memasak, hingga penyajian agar anak-anak menerima nutrisi sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Baca juga: Kalteng alokasikan ratusan miliar sukseskan Program MBG

Baca juga: Disdik: 35 ribu porsi MBG disalurkan ke 175 sekolah di Palangka Raya

Ia menjelaskan program MBG juga memberdayakan masyarakat lokal sebanyak 47 orang yang dilibatkan sebagai tenaga relawan dan telah mendapatkan pelatihan penjamah makanan dari Dinas Kesehatan.

“Seluruhnya petugas memiliki standar resmi dalam pengolahan makanan sehat,” tambahnya.

Nerylia Paulina mengatakan proses kerja dapur dimulai pukul 10.00 WIB untuk persiapan bahan, sedangkan produksi dimulai pukul 24.00 WIB. Setelah itu, tim pemorsian menyiapkan paket makanan mulai pukul 03.00 WIB hingga 07.00 WIB.

“Semua harus teratur agar distribusi berjalan tepat waktu dan anak-anak menerima makanan sesuai jam belajar,” katanya.

Pewarta: Kasriadi/Adi Waskito
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |