Yogyakarta (ANTARA) - Perusahaan konstruksi nasional PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membawa nuansa budaya dengan nilai modern yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam proyek revitalisasi Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno–Hatta.
"PTPP melakukan pembaruan menyeluruh melalui beautifikasi bangunan, modernisasi interior, serta aktivasi kembali sistem utilitas dan peralatan utama. Terminal 1C kini tampil lebih luas, modern, efisien, dan siap melayani lonjakan kebutuhan transportasi udara nasional," ujar Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo dalam keterangannya yang diterima di Yogyakarta, Rabu.
Proyek bernilai Rp1,3 triliun ini kini telah memasuki tahap akhir dan mulai beroperasi secara bertahap, menandai peningkatan besar terhadap kualitas layanan bandara terbesar di Indonesia tersebut.
Revitalisasi Terminal 1, yang dilaksanakan sejak 18 Februari 2019 hingga 30 April 2025, sebut Joko, menjadi bagian penting dari upaya pemerintah mewujudkan bandara modern yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berciri khas budaya Indonesia, sejalan dengan agenda Astacita, khususnya penguatan infrastruktur konektivitas serta pembangunan yang berakar pada identitas dan kreativitas nasional.
Terminal 1C kini memiliki luas area layanan 68.168 m2 dari sebelumnya 48.212 m2, dengan peningkatan kapasitas dari 3 juta menjadi 8 juta penumpang per tahun.
Secara keseluruhan, revitalisasi Terminal 1 meningkatkan kapasitas bandara dari 9 juta menjadi 24 juta penumpang per tahun.
Joko menilai, momentum penyelesaian revitalisasi Terminal 1C ini juga hadir pada periode yang sangat strategis, yakni menjelang libur Natal dan Tahun Baru, ketika mobilitas masyarakat mencapai puncaknya.
"Kehadiran terminal baru dalam periode Nataru ini diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan arus penumpang sekaligus memperkuat citra layanan udara Indonesia di mata publik," ujarnya.
Sementara itu, salah satu ikon penting dalam revitalisasi ini adalah pemasangan plafon rotan sintetis bermotif batik pada area komersial terminal.
Material ini tidak hanya estetis dan ramah lingkungan, tetapi juga mencerminkan perpaduan nilai budaya Indonesia dengan desain modern bandara internasional.
Lebih dari 200 perajin UMKM dari Tangerang, Serang, dan Cirebon berperan dalam merakit 1.785 modul plafon secara manual dalam waktu kurang dari 25 hari.
Motif truntum, kawung, dan samar dipilih untuk menghadirkan karakter heritage dalam ruang publik bandara.
Pekerjaan revitalisasi pun dilakukan pada bangunan yang telah berdiri lebih dari 40 tahun, sehingga proses modernisasi harus tetap menjaga karakter heritage sambil menghadirkan fasilitas yang memenuhi standar bandara masa kini.
Baca juga: Terminal 1C Bandara Soetta full operasi hari ini
Baca juga: InJourney aktifkan kembali operasional Terminal 1C Bandara Soetta
Baca juga: Angkasa Pura revitalisasi Terminal 1C Bandara Soetta mulai 15 Agustus
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































