Jakarta (ANTARA) - PT Timah terus berupaya mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas operasional, dan kinerja perusahaan guna mengoptimalkan proses produksi tambang secara lebih efektif dan inovatif.
"Kami terus berupaya mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional dan kinerja perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Rendi Kurniawan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan, berbagai inovasi diterapkan untuk mengoptimalkan proses penambangan, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memperkuat daya saing perusahaan di pasar global.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan yakni dengan menghadirkan alat penambangan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pada tahun 2025, Anggota Holding Industri Pertambangan itu menghadirkan inovasi pembuatan Kapal Produksi Timah (KPT).
Kapal Produksi Timah dirancang dengan menggunakan teknologi bore hole mining namun dengan bentuk yang lebih minimalis dimana memudahkan mobilitas. Kapal tersebut nantinya dapat beroperasi di perairan dangkal mulai dari 2 mil.
"Dengan mobilisasi yang lebih fleksibel, KPT diharapkan dapat menjangkau cadangan timah yang spotted dan menjawab tantangan cadangan timah yang mulai berkurang, juga sebagai bentuk efisiensi perusahaan," ujarnya.
Selain itu, dalam konteks lingkungan, KPT dirancang sebagai peralatan penambangan timah yang ramah lingkungan, karena menggunakan sistem bor hole mining yang tidak mengupas tanah atas namun langsung ke lapisan cadangan timah.
Ia menuturkan, Kapal Produksi Timah itu sebagai bentuk inovasi alat penambangan yang menggunakan teknologi bore hole mining namun dibuat dengan lebih minimalis dan mudah untuk dimobilisasi.
"Hal ini juga dioptimalkan untuk menjawab tantangan cadangan timah yang mulai berkurang. KPT ini merupakan bentuk sederhana dari Kapal Isap Produksi yang sudah digunakan sekarang," ucapnya.
Selain KPT, PT Timah juga melakukan inovasi terhadap Ponton Isap Produksi (PIP) yang merupakan alat penambangan timah. PIP dimodifikasi dengan melakukan mekanisasi pada beberapa peralatan.
Ia menjelaskan, PIP lebih kepada mekanisasi peralatan. Dimana sebelumnya banyak yang dilakukan secara manual, namun kini semua mekanisasi atau automasi dijalankan dengan sistem mekanisasi sehingga nantinya bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja.
"Penyesuaian ini diharapkan lebih safety, efisiens, dan juga lebih ramah terhadap lingkungan," tutur Rendi.
PIP itu dihadirkan untuk memudahkan melakukan penambangan di areal 2 mil ke atas, sehingga nantinya cadangan timah di areal itu bisa dimaksimalkan.
"Inovasi dua alat penambangan timah ini diharapkan dapat meningkatkan dan mendukung kinerja operasional Perusahaan. Saat ini dua alat tambang ini masih dalam tahap pembuatan yang nantinya akan segera dilakukan uji coba," katanya.
Selain melakukan inovasi dalam peralatan tambang, PT Timah juga terus berupaya mewujudkan smart mining, dimana perusahaan mulai berbenah untuk melakukan digitalisasi penambangan.
Upaya digitalisasi yang dilakukan diantaranya dengan menghadirkan program Computerize Maintenance Management System (CMMS) yakni sistem maintenance peralatan penambangan.
Inovasi lain yang dilakukan diantaranya dengan menambahkan peralatan densitymeter pada kapal isap produksi perusahaan sebagai upaya efektivitas proses penambangan.
"Inovasi dan strategi yang diimplementasikan perusahaan merupakan langkah konkret PT Timah untuk meningkatkan kinerja produksi yang efektif, efisien dan transparan serta menjaga keberlanjutan Perusahaan," terang Rendi.
Ia menambahkan, upaya PT Timah dalam mengadopsi dan mengembangkan teknologi menunjukkan komitmen kuat untuk terus berinovasi demi meningkatkan kinerja produksi.
"Dengan mengintegrasikan teknologi, PT Timah tidak hanya mempercepat proses produksi, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab," katanya.
Baca juga: PT Timah Tbk - UGM tanda tangani MoU pendidikan dan penelitian
Baca juga: PT Timah raih Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
Baca juga: PT Timah pecat pegawai yang viral hina honorer pakai BPJS
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025