Prancis ancam embargo global atas Iran jika tak ada kesepakatan nuklir

2 months ago 24

Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, Selasa, mengisyaratkan bahwa Paris akan menerapkan kembali embargo global terhadap Teheran jika tidak ada kesepakatan nuklir konkret yang tercapai pada akhir Agustus.

"Iran telah melanggar komitmen yang dibuatnya 10 tahun lalu selama negosiasi kesepakatan nuklir Iran," kata Barrot dalam pernyataan pers di hadapan Dewan Urusan Luar Negeri di Brussel, Belgia.

"Oleh karena itu, Prancis dan mitranya dibenarkan untuk menerapkan kembali embargo global terhadap senjata, perbankan, dan peralatan nuklir yang telah dicabut 10 tahun lalu," kata Barrot.

Dia memperingatkan bahwa tanpa "komitmen yang tegas, konkret, dan dapat diverifikasi" dari Iran, mereka akan menerapkan kembali embargo "paling lambat akhir Agustus," dan menyerukan pembukaan proses diplomatik yang mengarah pada "penyelesaian dan pengawasan yang dinegosiasikan" atas aktivitas nuklir Iran.

"Kami terus menuntut gencatan senjata segera tanpa syarat dan pembebasan semua sandera yang ditawan Hamas, yang harus dilucuti senjatanya," kata Barrot.

"Namun, kami juga menuntut agar pemerintah Israel mencabut blokade keuangan terhadap Otoritas Palestina dengan membayar utang sebesar 2 miliar euro (Rp37,9 triliun) kepada Otoritas Palestina," tambahnya.

Baca juga: Putin, Macron singgung konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS

Baca juga: Presiden Iran ingatkan AS pembalasan pascaserangan atas situs nuklir

Barrot mendesak Israel untuk mengakhiri "kolonisasi" Tepi Barat, khususnya proyek permukiman E1 yang "berbahaya", yang "mengancam akan membelah Tepi Barat menjadi dua dan memberikan pukulan telak bagi solusi dua negara."

"Saya yakin Uni Eropa akan mendapat manfaat bila mengikuti arahan yang telah kami usulkan: memberikan sanksi kepada individu dan entitas yang bertanggung jawab atas kolonisasi yang kejam dan ekstremisme, dan menghentikan segala bentuk dukungan keuangan langsung maupun tidak langsung untuk kolonisasi," katanya.

Dia lebih lanjut mengomentari pengumuman Washington baru-baru ini untuk mengenakan tarif 30 persen pada barang-barang Uni Eropa, seraya menggarisbawahi bahwa ekonomi AS "sangat membutuhkan" ekonomi Eropa untuk "berfungsi."

"Ancaman Amerika Serikat untuk mengenakan tarif 30 persen terhadap Uni Eropa merupakan tindakan tidak bersahabat yang menyerupai pemerasan dan tidak mencerminkan hubungan istimewa antara AS dan Uni Eropa," tegas Barrot.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Teheran: Tuduhan Prancis soal senjata nuklir Iran "absurd"

Baca juga: Macron: Prancis akan bela Israel jika diserang Iran

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |