8.340 personel gabungan dikerahkan kawal aksi unjuk rasa di Jakarta

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 8.340 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa oleh petani dan juga elemen masyarakat lainnya di sejumlah lokasi di Jakarta, pada Rabu.

"Kuat pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Jakpus sebanyak 8.340 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, di Jakarta Pusat terdapat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para petani dan sejumlah aliansi masyarakat di sejumlah titik, seperti di depan Gedung DPR/MPR RI dan kawasan Monas, serta kementerian.

Baca juga: Sebanyak 5.369 personel gabungan kawal unjuk rasa di DPR

Untuk memastikan keamanan, kata Susatyo, ribuan personel gabungan dikerahkan guna mengawal jalannya aksi unjuk rasa tersebut.

"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujarnya.

Susatyo meminta massa untuk menggelar aksi secara damai dan tertib serta melarang massa membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan.

"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," katanya.

Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. Namun warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

"Kami mohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," kata Susatyo.

Dalam kesempatan itu, Susatyo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.

"Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional," ujarnya.

Baca juga: 1.250 personel gabungan kawal unjuk rasa di DPR

Baca juga: Hampir 5000 personel disiapkan untuk kawal aksi buruh di Jakarta

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |