Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meresmikan Taman Anak Sejahtera (TAS) Arutala di Kebon Bawang, Jakarta Utara dan menginstruksikan kepada jajarannya agar bisa mewujudkan satu TAS di setiap kecamatan.
“Sekarang ini kita sudah mempersiapkan ada tiga TAS, dan saya sudah meminta kepada Kepala Dinas, mudah-mudahan di setiap kecamatan nantinya ada satu,” kata Pramono saat dijumpai di Kebon Bawang, Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: Pemprov DKI siap bangun trek joging di tiga taman dekat gedung ASEAN
Pramono menjelaskan penamaan Arutala berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti cita-cita yang tinggi dan mulia.
Dalam sambutannya, Pramono juga menyampaikan bahwa gagasan dari Dinas Sosial itu masuk ke dalam program 100 hari quick wins yang dicanangkannya saat kampanye pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta.
“Saya sungguh sangat bergembira bahwa hari ini ada 25 anak dan ini betul-betul anak prasejahtera, anak yang tidak mampu yang ada di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mereka sepenuhnya ditanggung dalam kesehariannya baik makan, minum, termasuk sehari penuh ketika mereka belajar di TAS ini,” kata Pramono.
Baca juga: Jakbar tanam puluhan pohon di Taman Sensori Kamal
Pramono mengaku dirinya sempat berbincang dengan satu keluarga yang mempunyai empat anak yang mana ayah ibunya bekerja sebagai buruh cuci dan kuli bangunan.
Dengan adanya TAS tersebut mereka diharapkan bisa memperbaiki kehidupannya dan bisa menitipkan anaknya di tempat ini.
Tak hanya itu, Pramono juga ingin nantinya mereka yang di TAS ini saat jenjang pendidikan SD maupun SMP dan seterusnya bisa mendapatkan Kartu Jakarta Pintar agar bisa memotong garis ketidakberuntungan yang ada di masyarakat.
"Harapan saya pribadi anak ini kalau nanti begitu di SD dan SMP dan seterusnya, mereka bisa mendapatkan KJP, Kartu Jakarta Pintar. Dan itu betul-betul akan memotong garis ketidakberuntungan yang ada di masyarakat," ujar Pramomo.
Pramono menambahkan, program TAS tersebut bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional Jakarta serta mendapat dukungan dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan DKI Jakarta.
Baca juga: Tamhut Jakbar terus matangkan persiapan Taman Wijaya Kusuma Cengkareng
Dengan demikian, dalam waktu dekat dia berharap akan ada 44 TAS di setiap kecamatan Jakarta.
Pramono menilai kehadiran TAS sangat baik bagi anak-anak yang memang umumnya berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Premi Lasari mengatakan bahwa TAS tersebut merupakan tempat atau fasilitas pengasuhan dan perawatan anak (daycare). Meski berbeda dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di dalam TAS juga mendapatkan pendidikan dasar seperti membaca dan berhitung.
Anak-anak yang bergabung merupakan anak yang tidak mampu, yang ada dalam DTKS. Anak-anak tersebut juga mendapatkan makan siang hingga baju seragam.
"Termasuk seragam juga dapat. Jadi mereka tidak dapat kurikulum, tapi mereka di sini senang-senang," jelas Premi.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025