Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung lebih memilih melakukan negosiasi dari pada menggusur warga Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara untuk membangun markas (home base) Persija di Jakarta International Stadium (JIS) yang kini telah diresmikan.
"Kami melakukan negosiasi, dibantu dengan Direktur Utama Jakpro, supaya Persija home base-nya di JIS," kata Pramono saat menceritakan upayanya untuk membangun home base Persija di JIS pada acara Jakarta Future Festival bertajuk "Future Talk feat Endgame: What's Jakarta's Future?" di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu.
Dia mengaku lebih memilih mencari jalan keluar dengan menuntaskan persoalan di lapangan (negosiasi) dari pada menggusur warga yang tak bersalah.
Baca juga: Jakarta International Stadium resmi menjadi markas Persija Jakarta
Kendati demikian, Pramono akan tetap bertindak tegas ketika menemukan warga yang tidak tertib. "Kita cari jalan keluar, tetapi bagi warga yang tidak tertib menggunakan tempat-tempat yang bukan haknya harus kita tertibkan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap bila Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota, maka JIS mampu mendorong perekonomian Jakarta agar tetap naik.
Dengan beragam fasilitas yang ditawarkan mulai tempat oleh-oleh hingga restoran, Pramono meyakini JIS akan tumbuh menjadi tempat baru yang berkembang di Jakarta Utara. Warga Jakarta punya banyak pilihan untuk bisa memanfaatkan ruang-ruang publik.
"Maka orang punya banyak alternatif untuk berolahraga apakah di JIS, GBK, Velodrome, atau nanti di taman yang sebentar lagi kita bangun untuk menjadi jogging track dan sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Pramono Anung ingin JIS jadi ikon baru DKI Jakarta
Baca juga: JIS diupayakan bisa pikat pengunjung di luar acara khusus
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025