Prabowo berencana perluas sasaran sekolah rakyat untuk desil 2-5

1 week ago 6
pendidikan di Indonesia tidak boleh tertinggal dari bangsa lain. Hal itulah yang menjadi cita-citanya melalui pembangunan Sekolah Rakyat

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto berencana memperluas sasaran Sekolah Rakyat untuk kelompok ekonomi desil 2-5, dari yang sebelumnya hanya ditujukan untuk keluarga siswa dengan kelompok ekonomi terbawah, yakni desil 1 dan 2.

Prabowo berencana membangun 500 Sekolah Rakyat (SR) di titik wilayah yang paling tertinggal, dari saat ini 100 Sekolah Rakyat (SR) yang sudah beroperasi.

"Sasaran kita 500 Sekolah Rakyat di titik-titik, kantong-kantong rakyat kita yang paling tertinggal, rakyat kita yang paling ekonominya susah. Kalau istilah statistik, desil satu dan dua. Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4 dan 5. Ini sedang kita rencanakan," kata Presiden Prabowo setelah meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis.

Menurut Presiden, perluasan jangkauan untuk keluarga siswa dari kelompok ekonomi bawah dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan memberi kesempatan anak-anak di Indonesia mengenyam pendidikan dengan fasilitas yang bagus.

Baca juga: Tim Formatur: Sekolah Rakyat disiapkan jadi laboratorium pendidikan

Presiden menekankan pendidikan di Indonesia tidak boleh tertinggal dari bangsa lain. Hal itulah yang menjadi cita-citanya melalui pembangunan Sekolah Rakyat.

"Anak-anak yang putus sekolah, bisa sekolah. Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar, kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya," kata Presiden.

Presiden mengatakan pemerintah perlu melakukan intervensi agar anak-anak dari kelompok ekonomi bawah itu bisa mengalami perbaikan secara alami.

Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas perkembangan Sekolah Rakyat yang terus bertambah jumlahnya di berbagai daerah.

Kepala Negara menilai pencapaian tersebut menunjukkan kerja keras dari berbagai pihak, mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, hingga para guru dan pengelola asrama.

"Hari ini saya meninjau salah satu sekolah rakyat, hari ini sudah 100 yang beroperasi. Saya dapat laporan akhir September, 2 minggu lagi, 3 minggu lagi, akan jadi 165 sekolah rakyat," kata Presiden.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |