PPPA sosialisaikan anak tetap ada di sekolah saat kunjungan Presiden

3 weeks ago 15
Partisipasi anak dapat diberikan melalui ruang-ruang kegiatan positif lain tanpa harus terlibat dalam seremoni penyambutan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) siap menyosialisasikan arahan Presiden Prabowo Subianto agar anak-anak tetap berada di sekolah selama jam belajar dan tidak perlu lagi dikerahkan untuk menyambut kunjungan kerja kepala negara ke daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Ratna Susniawati saat ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya sejalan dengan kebijakan Presiden yang ingin memastikan anak tetap fokus pada proses belajar-mengajar di sekolah.

"Partisipasi anak dapat diberikan melalui ruang-ruang kegiatan positif lain tanpa harus terlibat dalam seremoni penyambutan," kata dia.

Menurut dia, arahan tersebut bertujuan agar anak tidak kehilangan waktu belajar akibat kegiatan seremoni di luar sekolah karena kegiatan belajar merupakan prioritas utama.

Kementerian PPPA akan mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk memastikan arahan tersebut dijalankan secara konsisten.

"Selama arahan Presiden berlaku, keterlibatan anak dalam kegiatan di luar sekolah akan dibatasi khusus pada jam belajar. Meski demikian, ruang kreativitas anak tetap dapat difasilitasi pada kegiatan yang berlangsung di luar jam pelajaran," kata dia menjelaskan.

Ratna berharap kebijakan tersebut dipahami oleh seluruh daerah agar anak dapat menjalani aktivitas pendidikan secara normal tanpa gangguan. “Selama proses belajar-mengajar, biarkan mereka fokus untuk belajar,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo larang daerah kerahkan siswa sambut kunjungan Presiden

Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya menginstruksikan para kepala daerah untuk tidak lagi mengerahkan anak-anak sekolah dalam prosesi penyambutan dirinya saat melakukan kunjungan kerja di berbagai wilayah.

Pernyataan itu disampaikan saat mengakhiri pidato di peresmian Kabanaran, Yogyakarta, Rabu (19/11), berdasarkan pengalaman yang baru saja ia alami saat tiba di lokasi agenda tersebut.

"Jadi, ini saya mohon para bupati untuk selanjutnya dan untuk bupati di seluruh Indonesia, wali kota, kalau saya datang tidak perlu anak-anak sekolah untuk dikerahkan," katanya.

Ia kemudian menugaskan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk menyiapkan surat edaran kepada seluruh bupati dan wali kota agar tidak melibatkan pelajar dalam prosesi penyambutan.Menurut Presiden, keselamatan dan kenyamanan anak-anak harus diutamakan. Selain risiko panas terik, ia mengkhawatirkan waktu tunggu yang panjang dapat mengurangi jam belajar di sekolah.

Baca juga: PPPA soroti peningkatan laporan kekerasan - ruang komunikasi keluarga

Baca juga: Menteri Arifah Fauzi ajak anak Indonesia untuk berani bermimpi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |