Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr. M. Imran menyampaikan bahwa kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) paling banyak dialami jamaah haji Indonesia, disusul hipertensi dan diabetes.
"Hingga hari ini, jumlah jamaah haji yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 72.100 orang dengan kasus terbanyak infeksi saluran pernapasan atas, kemudian hipertensi dan diabetes dengan komplikasi," katanya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.
Ia juga mengemukakan, jumlah jamaah haji yang dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi hingga hari ini ada 238 orang, dengan kasus terbanyak pneumonia atau radang paru, diabetes dengan komplikasi berat, dan jantung koroner.
"Data jamaah wafat pada hari ke-44, tercatat sebanyak 275 orang yang meninggal dunia di Tanah Suci. Meskipun tinggi, tetapi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," ujar dia.
Baca juga: PPIH: Jamaah haji sakit bisa pulang lebih awal lewat skema tanazul
Imran menjelaskan, penyebab kematian terbanyak yakni penyakit jantung dan sepsis atau kegagalan organ akibat infeksi yang berat.
Untuk itu, PPIH mengimbau jamaah haji Indonesia agar selalu menjaga kesehatan menjelang kepulangan ke tanah air.
"Jika beraktivitas di luar ruangan, kami mengimbau jamaah haji menggunakan payung, semprotan wajah, dan membawa air minum. Minum air putih atau zamzam yang cukup, jangan menunggu haus, serta menghindari penularan penyakit dengan menggunakan masker," ujarnya.
Khusus untuk jamaah lansia dan memiliki komorbid, ia mengimbau agar beribadah yang tidak menguras aktivitas fisik, seperti berdzikir, membaca Al Quran, dan bersedekah.
Baca juga: PPIH: Suhu Mekkah 46 derajat Celcius, jamaah harus jaga kesehatan
"Jamaah lansia agar selalu mendapatkan pendamping dari sesama jamaah lainnya saat beraktivitas di luar hotel dan konsultasi secara rutin dengan dokter-dokter yang ada di kloter minimal selama sekali dalam seminggu," tuturnya.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025