Posisi Kiev soal wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia tidak berubah

3 weeks ago 16

Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (25/4) mengatakan posisi negaranya terhadap wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Rusia tetap "tidak berubah."

"Sikap kami tidak berubah. Hanya rakyat Ukraina yang berhak memutuskan wilayah mana yang menjadi wilayah Ukraina," kata Zelenskyy kepada wartawan di Kiev.

Pernyataan Zelenskyy disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam pernyataannya di Majalah Time yang diterbitkan pada Jumat bahwa Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow pada 2014, "akan tetap menjadi milik Rusia" sebagai bagian dari perjanjian apa pun untuk mengakhiri perang Ukraina yang sedang berlangsung.

Sembari menegaskan kembali bahwa konstitusi Ukraina mendefinisikan semua wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia sebagai "wilayah yang diduduki sementara," Zelenskyy menegaskan penolakan Kiev untuk mengakui wilayah-wilayah tersebut sebagai wilayah Rusia.

"Menurut saya, ini adalah posisi yang benar-benar adil. Ini sah tidak hanya dari sudut pandang Konstitusi Ukraina, tetapi juga dari sudut pandang hukum internasional," katanya lebih lanjut.

Zelenskyy menyatakan bahwa banyak negara, termasuk negara-negara yang sedang menyeimbangkan hubungan antara Moskow dan Kiev, mengakui integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, termasuk yang berkaitan dengan Krimea.

Baca juga: Rusia siap buat kesepakatan tentang Ukraina

Dia juga setuju dengan pernyataan Trump bahwa Kiev tidak memiliki cukup senjata untuk merebut kembali kendali atas Krimea, tetapi menyatakan tidak setuju dengan klaim Trump bahwa Ukraina tidak memiliki tentara.

"Namun, kami memiliki kemampuan untuk memberlakukan sanksi, dunia memiliki kemungkinan lain berupa tekanan ekonomi, tekanan diplomatik, untuk membahas masalah teritorial, tetapi hanya setelah gencatan senjata yang lengkap dan tanpa syarat. Ini adalah visi kami," katanya.

Dia kemudian mengatakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO bergantung pada dukungan negara-negara anggota aliansi tersebut, dan menegaskan bahwa mereka harus bersikap "pragmatis" dan memahami bahwa ada jaminan keamanan yang dibutuhkan Ukraina.

"Ada beberapa isu yang dibahas di London mengenai jaminan keamanan dari AS. Kami benar-benar menginginkan penegasan dari hal itu... Kami juga mengharapkan kontingen dari rekan-rekan Eropa," katanya, terkait pembahasan mengenai jaminan keamanan.

Perwakilan Inggris, Prancis, Jerman dan AS bertemu delegasi Ukraina di London pada Kamis untuk mengikuti putaran pembicaraan berikutnya setelah pertemuan di Paris pekan lalu.

Zelenskyy mengatakan bahwa selama pembicaraan di London, Ukraina mengusulkan visinya sendiri tentang jaminan keamanan sebagai tanggapan terhadap usulan AS, khususnya format yang setara dengan jaminan keamanan yang diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Hubungan AS-Eropa pada titik balik setelah pembicaraan Ukraina ditunda

Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |