Ponpes se-Jombang doa bersama untuk Affan Kurniawan jaga ketenteraman

2 weeks ago 11
aksi anarkis bukan solusi, apalagi sampai menjarah barang orang lain, membakar dan merusak fasilitas umum. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menyalurkan pendapat

Jakarta (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan ratusan santri dan kiai ponpes se-Jombang, Jawa Timur, menggelar salat gaib dan doa bersama untuk pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) pada Kamis (28/8) malam, sekaligus untuk menjaga ketenteraman bangsa.

"Utamanya, kiai dan santri berdoa untuk ketentraman dan keamanan bangsa, dan memohon agar segala amarah dihilangkan," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Selain itu, kata dia, kiai dan santri melakukan salat gaib ditujukan untuk Affan Kurniawan, serta meminta kasus kematian Affan harus diusut tuntas, sehingga masyarakat tidak kecewa.

Sementara itu, dia meminta massa aksi saat berdemonstrasi untuk tidak anarkis. Menurut dia, penyampaian aspirasi tidak harus melalui cara kekerasan.

Baca juga: Forkopimda Pohuwato dan komunitas ojol shalat gaib untuk Affan

"Penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan tertib. Kalau sudah mengarah pada tindakan merusak, aparat wajib bertindak sesuai prosedur," katanya.

Walaupun demikian, dia menyadari aksi anarkis tersebut merupakan akumulasi dari berbagai masalah, yakni mulai dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), tekanan ekonomi masyarakat, hingga perilaku sejumlah elite politik yang dinilai kurang sensitif terhadap kondisi rakyat.

"Namun, aksi anarkis bukan solusi, apalagi sampai menjarah barang orang lain, membakar dan merusak fasilitas umum. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menyalurkan pendapat," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengaku bersyukur mendengar kabar sejumlah organisasi masyarakat dari berbagai daerah telah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Khofifah bersama ojol Jatim gelar tahlil kubro untuk Affan

“Semua ormas dari berbagai Indonesia sudah bertemu dengan Presiden Prabowo. Jadi, sudah terwakilkan. Mungkin di daerah-daerah kita perlu koordinasi konsolidasi dengan pihak-pihak terkait yang ada di daerah, tetapi yang penting bagi kami adalah ikut menenangkan umat. Itu tugas kami,” katanya.

Sebelumnya, pada 25 Agustus 2025, terjadi aksi unjuk rasa di Jakarta, termasuk di depan gerbang utama DPR RI. Aksi tersebut menyuarakan penolakan terhadap tunjangan anggota DPR RI.

Aksi unjuk rasa kembali terjadi pada 28 Agustus 2025. Namun pada Kamis (28/8) malam, Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, didorong mundur oleh polisi.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |