Medan (ANTARA) - Konselor Psikologi SDM Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara menggelar kegiatan "trauma healing" guna memulihkan psikologis anak akibat bencana alam di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
"Kegiatan trauma healing ini merupakan salah satu langkah Polri untuk memastikan masyarakat, terutama anak-anak mendapatkan pendampingan yang tepat dalam menghadapi dampak psikologis dari bencana," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan di Tapanuli Utara, Rabu.
Ferry mengatakan kegiatan "trauma healing" yang dilakukan konselor Polri dimulai dari menciptakan anak itu dapat terbuka dalam menyampaikan perasaan mereka, serta mendengarkan keluhan maupun pengalaman yang dialami selama masa bencana.
Kemudian anak itu diajak bermain dengan permainan edukatif, games interaktif, bernyanyi bersama, hingga lomba mewarnai gambar.
"Kegiatan trauma healing ini diharapkan dapat membantu mengurangi rasa trauma dan mengembalikan keceriaan mereka," ucapnya.
Polri tidak hanya fokus pada penanganan fisik di lokasi bencana, tetapi juga memperhatikan kondisi psikologis para korban, terutama anak-anak.
"Kami akan terus hadir dan memberikan pendampingan sehingga masyarakat benar-benar merasakan kehadiran Polri di tengah situasi sulit ini,” ucapnya.
Baca juga: Kodam Iskandar Muda buka Posko Kesehatan korban banjir
Melalui kegiatan itu, Kabid Humas berharap anak-anak tersebut dapat kembali merasa aman, tenang, dan mampu bangkit menghadapi situasi pasca-bencana, sejalan dengan semangat Polri yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kegiatan itu dilakukan di posko pengungsian banjir dan longsor di Gereja HKBP Sibalanga, Desa Sibalangan, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.
Baca juga: DVI Polri bekerja ekstra identifikasi korban bencana di Sumbar
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
