Parigi, Sulteng (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor di kilometer 8 jalur Trans Sulawesi Kebun Kopi pada Kamis (11/9) malam sekitar pukul 21.00 WITA.
"Dalam peristiwa itu sekitar delapan unit kendaraan dilaporkan terjebak longsor, namun tidak ada korban jiwa," kata Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan di Parigi, Jumat.
Baca juga: Tim SAR evakuasi tujuh jenazah korban longsor di Parigi Moutong
Ia menjelaskan longsor terjadi dipicu hujan lebat mengguyur wilayah Kebun Kopi Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, yang mana material runtuh dan menutupi badan jalan, sehingga arus lalu lintas sempat lumpuh.
Proses evakuasi kendaraan dilakukan sekitar dua jam mulai Pukul 22.10 WITA menggunakan alat berat ekskavator dan loader hingga pukul 24:00 WITA.
"Adapun delapan unit kendaraan yang terjebak longsor, yakni empat mobil dan empat sepeda motor. Longsor menutupi badan jalan kurang lebih 500 meter," ujarnya.
Ia menjelaskan longsor terjadi di ruas jalan yang sedang dalam perbaikan, karena sebelumnya sempat longsor, di jalur itu sebelumnya diberlakukan sistem buka-tutup.
"Kilometer 8 memang rawan longsor. Masyarakat pengguna jalan harus berhati-hati, terutama saat terjadi hujan sebaiknya menunda perjalanan atau beristirahat di tempat aman demi keselamatan," tutur Hendrawan.
Di laporkan hingga Jumat ruas jalan tersebut sudah bisa dilewati kendaraan dan arus lalu lintas perlahan mulai normal, meski diberlakukan sistem buka-tutup.
Baca juga: Tim SAR berhasil evakuasi korban tambang longsor di Parigi Moutong
Baca juga: Polisi usut peristiwa longsor di lokasi tambang ilegal Parigi Moutong
Meski begitu, kewaspadaan tetap harus dikedepankan, karena kondisi tanah masih labil dan penanganan pekerjaan lereng di kilometer 8 membutuhkan waktu yang lama.
"Kami tetap siaga 24 jam, karena keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," kata dia.
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































